Gunung Kelud Meletus

Inilah Gambar Pertama Erupsi Kelud yang Terdeteksi Satelit NASA

Letusan dahsyat Gunung Kelud ini terdeteksi oleh Visible Infrared Imaging Radiometer Suite (VIIRS)

Penulis: Mona Kriesdinar | Editor: Mona Kriesdinar
Inilah Gambar Pertama Erupsi Kelud yang Terdeteksi Satelit NASA - NASA.JPG
Earth Observatory NASA
Letusan pertama Gunung Kelud yang berhasil terdeteksi oleh Visible Infrared Imaging Radiometer Suite (VIIRS) yang berada di satelit Suomi NPP milik NASA. Keterangan 'Plume' diatas merupakan lontaran material vulkanik yang membumbung ke angkasa
Inilah Gambar Pertama Erupsi Kelud yang Terdeteksi Satelit NASA - NASA_2.JPG
Earth Observatory NASA
Sebaran abu vulkanik dari letusan Gunung Kelud yang terdeteksi bergerak ke arah Jawa Barat kemudian ke arah Samudera Hindia

TRIBUNJOGJA.COM - Kamis (13/2/2014) malam, Gunung Kelud menunjukan aktivitasnya berupa letusan eksplosif tak lama setelah statusnya dinaikan menjadi awas. Lontaran material dilaporkan membumbung tinggi ke angkasa hingga ketinggian 17 kilometer. Abu vulkaniknya, bahkan menutupi hingga ke Jawa Tengah dan Jawa Barat. Letusan dahsyat Gunung Kelud ini juga terdeteksi oleh Visible Infrared Imaging Radiometer Suite (VIIRS) yang berada di satelit Suomi NPP milik NASA. Mereka kali pertama mendeteksi adanya hembusan material vulkanik tersebut pada pukul 23.09 WIB. Selanjutnya pada pukul 00.30 WIB sebuah gambar berhasil diambil dari satelit tersebut.

40 menit kemudian, atau sekitar pukul 01.10, giliran Cloud Aerosol Lidar and Infrared Pathfinder Satellite Observation (CALIPSO), semacam satelit observasi obyek kemudian melakukan pengkuruan menggunan teknologi laser yang disebut CALIOP. Teknologi ini digunakan untuk merekonstruksi dan mengenali awan dan partikel-partikel apa saja yang melayang di atmosfer. Alat ini kemudian berhasil menemukan data bahwa awan itu ternyata membumbung tinggi ke angkasa hingga di ketinggian 20 kilometer dan jangkauan seluas 30 kilometer.

Sementara Badan Meteorologi Australia mencatat, abu vulkanik dari Gunung Kelud terlontar hingga di ketinggian 13 kilometer dan menyebar luas di Pulau Jawa hingga kemudian menyebar ke Samudera Hindia.

Material abu yang terbang hingga di ketinggian tersebut, sangat berbahaya bagi aktivitas penerbangan. Tak tanggung-tanggung, halaman Pusat Pementauan Planet Bumi NASA (Earth Observatory NASA), menyebutkan bahwa abu vulkanik tersebut bisa membuat pesawat bermesin jet jatuh seketika atau stall.

Adapun, Gunung Kelud disebut ke dalam salah satu gunung api yang memiliki karakter erupsi mematikan dengan tipe luncuran hebat material piroklastik dan lelehan lahar. Setelah erupsi yang terjadi di tahun 1919 yang menewaskan hampir 5000 orang, pemerintahan telah membuat proyek untuk mengontrol volume air yang ada di danau kaldera sehingga bisa meminimalisir ancaman saat erupsi selanjutnya.(tribunjogja.com)

Sumber :
Earth Observatory NASA
Australian Bureau of Meteorology

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved