Gunung Kelud Meletus
Dinkes Kulonprogo Siagakan Puskesmas 24 Jam
Pemkab Kulonprogo mewaspadai penyakit iritasi saluan pernapasan paska terjadinya hujan abu vulkanik
Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: tea
Laporan Reporter Tribun Jogja, Singgih Wahyu Nugraha
TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Pemerintah Kabupaten Kulonprogo mewaspadai penyakit iritasi saluan pernapasan paska terjadinya hujan abu vulkanik di Kulonprogo akibat erupsi Gunung Kelud di Jawa Timur. Sebanyak 21 puskesmas yang ada disiagakan 24 jam untuk respon cepat terhadap penyakit tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Kulonprogo, Bambang Haryatno, Jumat (14/2) mengatakan, selain iritasi mata, dampak debu vulkanik terhadap kesehatan masyarakat dimungkinkan akan terasa dalam 3-4 hari mendatang berupa iritasi saluran pernafasan. Maka itu, pihaknya telah mengisntruksikan seluruh kecamatan agar membuka pelayanan 24 jam supaya warga yang merasakan gangguan pernafasan bisa segera mendapatkan pertolongan medis.
“Warga yang merasa sesak nafas atau menderita iritasi karena debu vulkanik bisa segera mendatangi puskesmas terdekat supaya bisa cepat diobati. Pengobatannya gratis melalui tanggungan BPJS, Jamkesda, maupun Jamkesmas,” kata Bambang.
Pihaknya mengimbau warga untuk tetap menggunakan masker dan pelindung mata dalam aktivitas di luar rumah. Hal ini untuk mengantisipasi kemungkinan iritasi mata dan pernafasan akibat terpapar debu vulkanik Gunung Kelud yang kondisinya cukup pekat saat ini. Bambang mengatakan, pihaknya menyediakan 2.000 kemasan obat iritasi mata, baik berupa obat tetes maupun salep.
Secepatnya, lanjut dia, akan segera di kirim ke puskesmas. Pada Jumat kemarin, pihaknya telah mendistribusikan sekitar 17 ribu masker ke masing-masing puskesmas maupun pembagian langsung kepada masyarakat di keramaian tertentu. Seperti misalnya perempatan Karangnongko, Terminal, Stasiun, dan juga Rumah Tahanan (Rutan) Wates. "Ada 60 penghuni di Rutan. Kami bagikan sebanyak 200 masker," kata Bambang. (*)