Perusakan Makam Kyiai Ageng Prawiropurbo
Polda DIY : Perusak Makam Kyai Prawiropurbo Bukan dari Ormas
Djuhandani menjelaskan, pelaku diduga adalah orang-orang spontanitas yang tidak mau diketahui keberadaannya
Laporan Reporter Tribun Jogja Ryantono Puji Santoso
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Kasus perusakan makam Kiai Ageng Prawiro Purbo di Semaki Umbulharjo Yogya menuju titik terang. Setelah melakukan pemeriksaan ormas-ormas di Yogyakarta Polda DIY menyatakan kasus tidak ada sangkut pautnya dengan ormas namun perseorangan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kasubdit I Keamanan Negara (Kamneg) Ditreskrimum Polda DIY AKBP Djuhandani. Ia menjelaskan bahwa dari hasil pemeriksaan terhadap para wakil ormas tersebut, mereka mengaku tidak ada sangkut pautnya dengan penyebar selebaran yang mengatas namakan Brigadir Al-Haqq.
Djuhandani menjelaskan, pelaku diduga adalah orang-orang spontanitas yang tidak mau diketahui keberadaannya, dari hasil pemeriksaan berbeda dengan ormas yang terdaftar resmi di MUI Yogyakarta dan mempunyai visi misi yang jelas dalam perjuangannya.
"Semua sudah diperiksa," terangnya, Jumat (13/12/2013).
Ia menambahkan, Brigadir Al-Haqq bukan ormas legal. Pihaknya sampai saat ini masih mencari pelaku perusakan yang diduga berada di daerah Yogyakarta. Namun, pihaknya belum memiliki bukti untuk menangkapnya. Bukti yang jelas adalah bukti perbuatan yang dilakukan.
"Tujuh atau delapan ormas, yang memeriksa penyidik polresta," terangnya.
Pihaknya masih terus mendalami dan mencari bukti-bukti yang ada. Ia menjelaskan penyelidikan ini semakin mengarah dan menemukan titik terang. "Biasanya dilakukan kelompok-kelompok cabutan yang tidak mau menunjukan diri," terang Djuhandani.
Diberitakan sebelumnya, sekelompok orang melakukan perusakan di makam Kyiai Ageng Prawiropurbo di Jalan Kusumanegara tepatnya di Desa Tahunan, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Senin (16/09/2013) sekitar pukul 10.30 WIB. Menurut penjaga makam, pelaku perusakan sempat mengatakan kepadanya, bahwa ini tempat syirik, haram."Enam orang peziarah yang ada di sini (dalam makam) di suruh keluar, kecuali saya," terang Abu Giran (73), penjaga malam makam, Selasa (17/09/2013) lalu.
Ia mengungkapkan, saat beberapa orang itu masuk, dirinya sedang tertidur di dalam kompleks makam. Ia terbangun karena ada suara gaduh. "Saya kaget, ada sekitar 15 orang masuk makam, dan langsung menjatuhkan beberapa maisan," ujarnya.
Menurutnya, sebelum melakukan aksinya, kelompok itu sempat mengatakan kepadanya bahwa makam Kyiai Ageng Prawiropurbo tempat syirik dan haram. "Ini tempat syirik, haram, nyembah kok makam, nyembah ya Allah," kata Abu Giran menirukan kata-kata para pelaku perusakan makam Kyiai Ageng Prawiropurbo.
Seusai melakukan aksinya di luar, beberapa orang meminta Abu Giran untuk membuka ruangan utama, yakni ruangan nisan Kyiai Ageng Prawiropurbo. Setibanya di dalam ruangan itu, mereka merusak payung, kendi, tempat bunga dan maisan. "Sekitar 30 menit (perusakan, red), setelah itu mereka keluar," pungkasnya.(Yan)