Pengemis di Inggris Raup Rp 700 Juta Per Tahun

Dengan pendapatan sebesar itu, mereka bahkan sanggup menghabiskan malam di sebuah hotel mahal

Editor: Mona Kriesdinar
www.alamy.com
Pengemis di Inggris 

TRIBUNJOGJA.COM - Fenomena pengemis kaya ternyata tak hanya terjadi di Indonesia. Di Inggris pun banyak ditemukan fenomena yang sama. Bahkan nilainya lebih besar jika dikonversikan ke dalam rupiah. Bayangkan saja, berdasarkan temuan aparat kepolisian setempat, seorang pengemis yang beroperasi di Kota Nottingham, sanggup meraup uang sebesar 36 ribu Pounds per tahun, atau setara dengan lebih dari Rp 700 juta per tahun!

Kepolisian Inggris juga mengungkap bahwa setidaknya mereka mengumpulkan uang dari hasil mengemis sebesar 700 Pounds per minggu atau sekitar Rp 13,7 juta. Dengan pendapatan sebesar itu, mereka bahkan sanggup menghabiskan malam di sebuah hotel mahal. Seorang pengemis yang berhasil ditangkap di Kota Midlands Timur menceritakan bahwa mereka bisa dengan mudah membuang makanan yang tidak mereka sukai dan bisa berkeliling kota menggunakan taksi dari hasil uang mengemis. Yang mengejutkan, delapan orang pengemis yang tertangkap di kota tersebut ternyata memiliki rumah yang layak dari hasil mengemis pula.

Adapun menjelang perayaan hari natal, kepolisian Nottinghamshire memeringatkan masyarakat untuk waspada terhadap keberadaan para pengemis ilegal.

Lantaran tak sedikit diantaranya para pengemis yang mengandalkan wajah memelasnya untuk menjual barang semisal koran atau majalah. Dengan demikian, mereka bisa memeroleh belas kasihan para pembeli yang secara langsung memuluskan penjualan mereka.

Sersan Huw JOnes mengatakan bahwa dari usaha itu, setidaknya mereka bisa memeroleh tambahan pendapatan antara 600 Pounds hingga 700 Pounds per minggunya.

"Kami yakin bahwa mereka bukanlah penjual resmi majalah itu, tapi mereka menjual majalah di pusat kota dan kemudian mulai memohon kepada orang-orang," tambahnya.

Sementara pria lainnya biasanya mendramatisasi penampilannya dengan membawa kasur lipat untuk tidur. Strategi ini tidak lain hanya untuk memperdaya orang supaya iba melihatnya. "Penampilan itu hanya untuk meraih simpati orang-orang," tambahnya anggota kepolisian di Nottinghamshire ini.

Berdasarkan informasi yang diperoleh kepolisian, para pengemis ini berasal dari berbagai daerah, namun paling banyak mereka berasal dari wilayah Derbyshire.

Selain memeroleh pendapatan yang sangat banyak, sebagian diantara para pengemis ternyata menghabiskan uangnya hanya untuk membeli narkoba dan alkohol terutama yang sudah kencanduan. "Para pengemis ini memanfaatkan kemurahan hati orang-orang untuk mengais rejeki. Padahal mengemis merupakan pelanggaran dan satu hal yang kami anggap serius. Sebagian besar pengemis yang mengaku tunawisma ternyata faktanya juga tidak demikian," jelasnya.

Yang menyedihkan, tambahnya, bahwa sebagian pengemis ini justru menghabiskan uangnya untuk membeli alkohol.

Oleh karena itu, pihaknya kini menyarankan kepada masyarakat untuk menyalurkan bantuannya ke badan amal yang sah daripada memberikannya kepada pengemis. Dengan melalui badan amal, maka dipastikan bahwa uang itu akan benar-benar sampai kepada orang-orang yang membutuhkan.

Namun begitu, ternyata memang tidak semuanya seperti itu. Ketika polisi menangkap seorang pengemis berusia 57 tahunan, polisi mendapatkan informasi bahwa para pengemis yang memiliki pendapatan tinggi itu hanyalah orang-orang yang memang menyamar menjadi pengemis. Bukan karena mereka benar-benar miskin.

"Tidak semua pengemis sanggup mengumpulkan uang sebanyak itu, beberapa dari mereka hanya penipu. Kami sendiri tidak dapat melakukan apa-apa karena mereka sangat agresif," tutur seorang pengemis kepada polisi.(dailymail)

Tags
pengemis
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved