Aktivitas Gunung Merapi Meningkat
BPPTKG Yogya : Letusan Freatik Semburkan Abu, Pasir dan Kerikil
Meski demikian, Subandrio menegaskan bahwa status Merapi masih dinyatakan normal
Penulis: esa | Editor: Mona Kriesdinar
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ekasanti Anugraheni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi kembali menunjukkan aktivitasnya pada Senin (18/11/2013) pagi. Tepatnya pukul 04.53 WIB, terjadi kolom asap tebal berwarna hitam pekat yang membubung hingga ketinggian 2 km dari puncak Merapi.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi(BPPTKG) Yogyakarta, Subandrio mengatakan, aktivitas itu merupakan letusan freatik seperti halnya yang terjadi pada 23 Juli 2013.

Letusan freatik yaitu letusan yang berasal dari dalam lapisan litosfer akibat meningkatnya tekanan uap air. Mekanisme letusan freatik terjadi apabila air hujan jatuh ke permukaan tanah dan bersentuhan dengan magma atau tubuh batuan panas lainnya. Air yang terpanaskan akan terbentuk akumulasi uap bertekanan tinggi. Tekanan yang terus bertambah akan menghancurkan lapisan penutupnya.
"Letusan freatik memang beberapa kali terjadi sejak Erupsi Merapi 2010. Namun kali ini membawa materian abu, pasir dan kerikil sehingga membentuk asap hitam pekat," tutur Subandrio, Senin (18/11).

Material vulkanis itu terbawa angin hingga 60 kilometer ke arah timur dari Merapi. "Hingga Karanganyar, tapi hanya abunya. Kalau kerikil hanya terlontar di sekitar puncak," imbuhnya.
Meski demikian, Subandrio menegaskan bahwa status Merapi masih dinyatakan normal. Sebab, letusan freatik ini hanya terjadi sesaat, tanpa diikuti aktivitas magmatik berikutnya. Analisa BPPTKG menyebutkan bahwa letusan ini dipicu adanya gempa tektonik 4,7 SR di Ciamis ditambah dampak hujan deras dalam empat hari terakhir. (*)
