Siswi SMP Grogi Saat Main Bulutangkis Melawan Juara Dunia
Siswi kelas VII SMP ini, mengaku sangat grogi karena bermain satu lapangan melawan pemain yang sangat diidolakannya
Penulis: Agung Ismiyanto | Editor: Mona Kriesdinar
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Wajah Azzahra Conny Amsyaputri terlihat sumringah, usai bermain dua set pendek bersama dengan dua pemain bulu tangkis nasional, Greysia Polii dan Tontowi Ahmad. Meski keringat membasahi wajahnya, namun dia terlihat puas bermain dengan pemain idolanya di lapangan bulu tangkis yang baru diresmikan, di kompleks Perumahan Lembah Hijau, Desa Banyurojo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Minggu (3/11/2013).
“Rasanya grogi dan deg-degan, bisa bermain dengan mbak Greysia dan Tontowi. Karena, mereka berdua adalah pemain yang hebat,” kata Azzahra, usai bermain bulu tangkis.
Siswi kelas VII SMP ini, mengaku sangat grogi karena bermain satu lapangan melawan pemain yang sangat diidolakannya, Tontowi Ahmad. Azzahra mengatakan sejauh ini berlatih bulu tangkis untuk menjadi atlet professional.
Pagi itu, ratusan warga menyaksikan pertandingan ganda campuran antara Tontowi Ahmad dan Greysia Polii, yang didampingi pemain-pemain lokal Kabupaten Magelang. Dari beberapa set permainan pendek, dua atlit berprestasi tingkat nasional ini, mampu memberikan permainan yang menghibur.
Selain bermain bersama warga, dua pemain berbakat ini juga memberikan pelatihan kepada anak-anak sekitar yang berusia di bawah sepuluh tahun hingga belasan tahun. Gresyia bahkan mengajari langsung beberapa anak untuk melakukan service.
Dalam kesempatan itu, Greysia Polii juga melakukan sharing tentang kariernya dalam bermain bulu tangkis kepada warga sekitar. Ia mengaku memulai bermain badminton sejak usia 5 tahun. “Saya berlatih di lapangan sederhana di dekat rumah. Kadang, juga berlatih di jalanan di Manado, tempat tinggal saya. Akhirnya, saya beli raket dan terus bermain sampai sekarang,” ujarnya.
Sementara, Tontowi Ahmad yang merupakan salah satu pasangan juara dunia 2013, mengaku mengawali kariernya bermain bulu tangkis sejak duduk di bangku Taman Kanak-Kanak (TK). Ia juga mengatakan sangat didukung oleh orang tuanya saat bermain bulu tangkis.
“Saya diperkenalkan orangtua untuk main bulu tangkis. Hingga, membuat saya terus bersemangat dan positif bisa memenangkan setiap pertandingan,” kata Tontowi.
Juara dunia bulu tangkis asal Desa Selandaka, Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas ini, sangat menyukai bulu tangkis hingga sukses merebut gelar Juara Dunia Ganda Campuran BWF World Championship 2013, mengalahkan ganda campuran Cina rangking satu dunia, Xu Chen/Ma Jin pada pertandingan yang berlangsung di Ghuangzou Cina. Tontowi bersama Liliyana juga meraih gelar bergengsi, All England 2013.
Selain dua atlet muda nasional tersebut, hadir pula pemain senior bulu tangkis nasional, Hastomo Arbi. Dalam acara bertajuk “Angkat Raketmu” itu, mereka memberi dukungan kepada bibit –bibit atlet bulutangkis yang ada di Perumahan tersebut, agar terus mencetak berprestasi.
Media Relations Manager Coca-cola Indonesia, Andrew Hallatu mengatakan pertemuan antara warga dan atlet nasional ini, merupakan kegiatan lanjutan kerjasama antara Coca-Cola Indonesia dan Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI).
“Tujuanya untuk kembali membangkitkan kejayaan dan kecintaan terhadap bulu tangkis Indonesia. Kami menghadirkan sebuah gerakan ‘angkat raketmu’, dimana salah satu kegiatannya adalah penyediaan lapangan Bulutangkis di area pemukiman di beberapa kota Indonesia. Serta coaching clinic bersama atlet nasional dan legenda Bulutangkis Indonesia,” jelasnya. (ais)