Ibu-Ibu Ini Pilih Pengajian Dibanding Arisan

Hingga saat ini, anggota Pengajian Herbal berjumlah 20-an orang dari beragam profesi, pengusaha dan juga pekerja profesional

Penulis: tea | Editor: Mona Kriesdinar
TRIBUN JOGJA | THERESIA ANDAYANI
Anggota pengajian berfoto seusai melaksanakan kegiatan pengajian 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Puluhan ibu-ibu berdandan rapi dengan busana muslim berwarna biru dan berhijab pink. Mereka masuk ke sebuah Butik bernama House of Dreynath yang berlokasi di Jalan Seturan Raya, Seturan Square kav. 14 B, Sleman, Yogyakarta.

Sejumlah mobil yang bisa dikategorikan mewah juga tampak berderet di halaman butik tersebut. Berada di lantai dua butik ini, sejumlah pengurus pengajian ibu-ibu Herbal menyambut para anggota yang mulai hadir.

Sore hari itu, para ibu-ibu muda ini bukan datang untuk arisan melainkan untuk pengajian. Ketua Pengajian Herbal, Titik Purwo Santoso menyambut para peserta dengan senyum lebar dan ramah, ia menyalami setiap tamu yang datang. Pengajian yang berdiri sejak setahun yang lalu ini memang selalu menggelar pengajian rutin sebulan sekali dan kegiatan sosial seperti santunan untuk fakir miskin.

"Pertama kali hanya sekitar lima orang, lalu kami mengajak ibu-ibu yang suka arisan. Daripada arisan dan bergosip mending mengaji. Dan mulailah banyak yang bergabung," tutur Titik saat berbincang dengan Tribun Jogja, Senin (07/10).

Hingga saat ini, anggota Pengajian Herbal berjumlah 20-an orang dari beragam profesi, pengusaha dan juga pekerja profesional. Saat pertama kali kelompok pengajian ini tebentuk memang masih banyak anggota yang belum lancar membaca Alquran, tapi begitu disiplin mengikuti pengajian akhirnya bisa khatam Alquran.

Menurut Titik, kaum ibu saat ini jauh lebih baik dan terbuka daripada sebelumnya. Dengan kumpulan pengajian ini, ia berharap para jemaah banyak menimba ilmu dan manfaat sehingga dapat lebih berperan lagi dalam membangun kualitas keluarga dan masyarakat. Herbal itu sendiri sebetulnya ada artinya, Hari-Hari Bersama Alquran lalu di singkat menjadi Herbal.

Pengajian ini bersifat terbuka, sehingga siapa pun dan dari kalangan manapun dapat bergabung di pengajian ini. Bagi Titik, Surga berada di bawah telapak kaki ibu. Maka kaum ibu di sini terus meningkatkan ilmu agamanya. Supaya dapat memberikan manfaat bagi keluarga dan masyarakat, sehingga bisa bersama-sama masuk surga.

"Ya harapan kami dengan pengajian ini, para jemaah bisa menjadi wanita yang taat. Baik taat kepada agama, suami dan keluarga," jelas Titik.
Tutiana, salah seorang anggota menuturkan forum pengajian ini merupakan organisasi yang berbeda dengan kelompok arisan atau pengajian lain. Ia mengaku banyak mendapat teman dan juga ilmu agama.

"Dalam Herbal ini silaturahmi sangat baik dan memperluas pergaulan para ibu," ucapnya.

Meskipun sebagian besar anggota jemaah Herbal adalah wanita karier dan pengusaha dengan segudang kesibukan. Namun, menurut dia, pengajian ini tetaplah diutamakan. "Sudah ada jadwalnya. Sehingga jauh-jauh hari sudah disiapkan waktu untuk kumpul pengajian," kata Tutiana.

Tutiana mengatakan bukan cuma mengaji saja, para ibu-ibu pengajian ini juga memiliki tingkat kepeduliaan sosial yang tinggi. Mereka memiliki jadwal kegiatan bakti sosial secara rutin mengunjungi panti asuhan. Dan saat Idul Adha mendatang, mereka akan melakukan baksos ke Desa Siyono, Kabupaten Gunungkidul, DIY tepat pada 16 Oktober mendatang. (theresia andayani)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved