Menelusuri Jejak Idjon Djanbi di Yogyakarta

Mantan Komandan Pertama Kopassus Ternyata Dimakamkan di TPU Kuncen

Terlihat bahwa makam Idjon Djanbi yang bernama asli Rokus Bernardus Visser ini, tak berbeda jauh dengan makam-makam lainnya

Penulis: ptt | Editor: Mona Kriesdinar
zoom-inlihat foto Mantan Komandan Pertama Kopassus Ternyata Dimakamkan di TPU Kuncen
Wikipedia
Foto Mochamad Idjon Djanbi, komandan pertama Kopasus
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Puluhan orang berbaju hitam hitam, dari Kawula Ngayogyakarta duduk di sekitar sebuah nisan berwarna hijau tua pada hari Kamis (2/8/2013). Mereka, mengelilingi makam yang bertuliskan Moch Idjon Djanbi untuk mendoakan sekaligus berziarah ke Komandan pertama Komando Pasukan Khusus atau lebih dikenal sebagai Kopassus.

Begitu doa dipanjatkan, orang-orang berbaju hitam tersebut menaburkan bunga mawar merah ke atas pusara Idjon Djanbi yang meninggal dunia di RS Panti Rapih Yogya pada 1 April 1977. Tak berapa lama kemudian, mereka pun satu per satu meninggalkan makam pendiri pasukan elit di tubuh TNI AD tersebut.

Ya, pria kelahiran Kanada sekitar tahun 1915 yang juga mantan anggota Korps Speciale Troepen KNIL ini ternyata dimakamkan di Yogyakarta.

Ketika Tribun Jogja berkunjung, terlihat bahwa makam Idjon Djanbi yang bernama asli Rokus Bernardus Visser ini, tak berbeda jauh dengan makam-makam lainnya di kompleks TPU Pracimalaya Jl Turangga Kuncen. Nisannya dibalut ubin keramik warna hijau tua, berada di tengah-tengah areal pekuburan tidak jauh dari makam pahlawan nasional Haji Oemar Said Tjokroaminoto yang juga dikebumikan di daerah Kuncen Kota Yogyakarta.

Banyak yang tidak mengetahui baik warga Yogya maupun rakyat Indonesia, jika satu di antara pendiri pasukan elite di tubuh TNI AD ini dikebumikan di TPU Pracimalaya.

Adapun, tidak terlalu sulit menemukan makam Idjon Djanbi, begitu masuk areal pemakaman mengikuti jalan masuk ke dalam. Begitu jalan berbelok ke kiri, di sebelah kiri itu lah letak makam mantan perwira pasukan Belanda, Korps Speciale Troepen KNIL.

Memang tidak ada tanda khusus pada makam tersebut, hanya ubin keramik warna hijau tua yang membedakan dengan makam-makam lain disekelilingnya. Bila ingin mengunjungi makamnya, bisa mencari sang juru kunci yang dikenal dengan panggilan Pak Gik pada hari Senin sampai Jumat.(ptt)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved