Menelusuri Jejak Idjon Djanbi di Yogyakarta

Kawula Ngayogyakarta Taburkan Bunga di Pusara Idjon Djanbi

Kawula Ngayogyarta berziarah ke makam Idjon Djanbi menjelang digelarnya sidang vonis bagi oknum anggota kopassus grup II kandang menjangan

Penulis: ptt | Editor: Mona Kriesdinar
zoom-inlihat foto Kawula Ngayogyakarta Taburkan Bunga di Pusara Idjon Djanbi
Wikipedia
Foto Mochamad Idjon Djanbi, komandan pertama Kopasus
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Nama Idjon Djanbi seketika kembali muncul ke permukaan bersamaan dengan terjadinya kasus penembakan oleh oknum Anggota Kopassus Grup 2 Kandang Menjangan, terhadap empat tahanan titipan Polda DIY di Lapas Kelas 2B Sleman beberapa waktu yang lalu. Nama komandan pertama Kopassus ini, digunakan oleh seseorang sebagai nama akun di situs jejaring sosial Facebook.

Adapun, di halaman facebook tersebut, akun "Idjon Djanbi" menuliskan rangkaian peristiwa penyerangan terhadap Lapas Sleman, pemicu penyerangan serta siapa yang ada di balik penyerangan tersebut. Sontak saja, tulisan itu pun menjadi buah bibir, dan dibahas berbagai kalangan. Tak hanya pada substansi tulisannya, namun publik juga bertanya-tanya, siapa dibalik akun bernama Idjon Djanbi tersebut. Hingga kini, identitas si pembuat akun facebook itu pun masih misteri.

Lantas mengapa nama itu digunakan? Bisa jadi karena Idjon termasuk pendiri Kopassus. Sementara anggota di kesatuannya, saat itu tengah menjadi sorotan publik gara-gara membunuh empat tahanan titipan Polda. Jelas dalam tulisannya, jika akun itu membela para anggota Kopassus dari Grup II Kandang Menjangan yang menjadi pelaku penembakan.

Sementara itu, atas jasa dan penghormatan terhadap komandan pertama pasukan elite ini, warga Yogyakarta yang tergabung dalam Kawula Ngayogyakarta pada hari Kamis (2/8/2013) kemarin berziarah ke makam Idjon Djanbi yang berada di TPU Kuncen, Yogyakarta. Di tempat ini, mereka menaburkan bunga dan memanjatkan doa. Satu foto Idjon Djanbi berukuran besar serta bendera merah putih juga ikut dibawa ke pemakaman.

Kedatangan mereka bersamaan dengan menjelang digelarnya sidang vonis pada kasus penyerangan Lapas Sleman. Kordinator ziarah, Ambar Anto menegaskan bahwa kegiatan ziarah tersebut merupakan bagian dari upaya mereka untuk membangkitkan kembali kesadaran masyarakat terkait jasa besar Kopassus dalam menjaga Bangsa dan Negara. Dengan begitu, mereka juga berharap supaya majelis hakim nantinya bisa menjatuhkan vonis ringan bahkan vonis bebas kepada 12 terdakwa oknum anggota Kopassus Grup II Kandang Menjangan yang menjadi pelaku penyerangan teradap Lapas Sleman.

Mereka dengan tegas mengatakan bahwa Kopassus jauh lebih berharga daripada sekelompok preman yang selalu mengganggu ketenteraman masyarakat Yogyakarta.(*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved