Unik, Warga Desa Gemblegan Gelar Tradisi Lebaran Ikan

Mereka mencoba untuk mencari ikan ataupun udang sisa-sisa hasil panen

Penulis: oda | Editor: Mona Kriesdinar
TRIBUNJOGJA.COM/OBED DONI ARDIYANTO
Sabtu (24/8/2013) pagi, ratusan warga telah memenuhi kolam ikan yang berada di tanah kas desa Gemblegan, Kecamatan Kalikotes 
Laporan Reporter Tribun Jogja, Obed Doni Ardiyanto

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN – Sabtu (24/8/2013) pagi, ratusan warga telah memenuhi kolam ikan yang berada di tanah kas desa Gemblegan, Kecamatan Kalikotes. Mereka mencoba untuk mencari ikan ataupun udang sisa-sisa hasil panen. Meskipun banyak yang hanya mendapatkan udang dan ikan kecil, namun tak sedikit pula yang memperoleh tangkapan ikan yang besar dalam jumlah banyak.

“Warga di sini biasanya menyebut acara ini Lebaran Ikan. Tidak hanya warga desa ini, tetapi warga desa lain juga datang. Kalau saya pribadi, bukan berapa banyak yang bisa ditangkap. Namun yang saya cari keseruannya ramai-ramai berburu ikan. Kalau dapat banyak ya lagi beruntung saja,” tutur Tukimin (46), warga Dukuh Tambak Pancas, Desa Gemblegan, Kecamatan Kalikotes, di Klaten, Sabtu (24/8/2013).

Warga yang mayoritas merupakan warga desa Gemblegan datang silih berganti ke kolam ikan seluas kurang lebih satu hektar tersebut. Dengan membawa peralatan menangkap ikan seperti jaring dan sebagainya, mereka berburu ikan di kolam itu secara bebas. Mereka menangkap ikan baik sendirinya maupun secara berkelompok.

 “Usai subuh saya datang kemari. Tapi ada warga yang sudah datang sejak pukul 02.00 WIB untuk berburu hasil kolam ikan yang tersisa ini. Kalau saya sedapatnya saya. Ini dapatnya udang dan ikan kecil-kecil. Untuk dimasak dan buat lauk di rumah saja,” ucap Tukiman sedang memilah udang dan ikan kecil-kecil yang terjaring bersama lumpur kolam.

Kolam ikan tersebut merupakan tanah kas desa. Pengelolaannya dijalankan oleh pemerintah desa. Kolam itu disewakan kepada pembudidaya ikan. Setelah panen dan penyewa kolam telah mengambil ikan yang ada, hasil panen yang tersisa dibagi-bagikan kepada warga dengan cara dipersilahkan warga untuk berburu ikan sendiri di kolam tersebut.

“Kadang dua kali setahun panennya, setelah itu sisanya dibagikan warga dengan cara seperti ini. Ini memang kebijakan dari pemerintah desa. Sedangkan uang sewanya masuk ke kas desa. Ikan yang dibudidayakan di kolam ini bermacam-macam, seperti bawal, kakap, kutuk, lele, dan udang,” jelas Eko Purwanto warga desa setempat. (*)
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved