1700 Pohon Ditanam di Area Bekas Shelter Kepurun

Laporan Reporter Tribun Jogja, Obed Doni Ardiyanto

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN – Eks-Shelter Kepurun yang berada di Desa Kepurun, Kecamatan Manisrenggo ditanami pohon sebanyak 1.700 bibit pohon, Jumat (5/4/2013). Pohon tersebut terdiri dari pohon kelapa penghasil nira sebanyak 1.500 bibit, ditambah dengan 200 bibit pohon yang terdiri dari bibit Matoa dan kelengkeng untuk ditaman di area eks-shelter Kepurun yang memiliki luas sekitar tiga hektare.

“Bibit kelapa bersumber dari swadaya masyarakat sekitar, sedangkan matoa dan kelengkeng dari kelompok tani Barukan, Kecamatan Manisrenggo. Tadi, bibit-bibit itu ditanam serentak oleh dari berbagai unsur di Kecamatan Manisrenggo,” papar Camat Manisrenggo, Wahyudi Martono, di Klaten, Jumat (5/4/2013).

Penanaman tersebut, lanjut Wahyudi, bersamaan dengan purna pugar lapangan dan bumi perkemahan. Penanaman ini selain bertujuan sebagai penghijauan area lapangan dan bumi perkemahan, juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan arti pentingnya lingkungan.

“Bibit berasal dari warga dan nanti hasilnya juga untuk warga. Keuntungannya dalam penghijauan dapat dirasakan warga sekitar,” tambahnya.

Sementara itu, Kades Kepurun Widodo, mengatakan penanaman tersebut dilakukan setelah reklamasi lahan membongkar 165 shelter yang dibiayai BPBD sebesar Rp 245 juta. “Tanah lapangan seluas 1 hektare milik desa, kini sudah bersih dan ditanami rumput kembali. Sedangkan bumi perkemahan milik Pemkab Klaten bisa digunakan kembali," ucapnya.

Penanaman dilakukan oleh 13 kades yang akan mengakhiri masa jabatannya pada Mei mendatang, dibantu oleh para relawan Palem Rescue. Kedua lahan tersebut sebelumnya digunakan untuk hunian sementara bagi 165 KK warga Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, korban erupsi Merapi pada 2010. (*)