Gas Beracun Kawah Timbang
Kompresor Gas Sudah Tiba di Posko Batur
Kebutuhan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara untuk pemantauan gas beracun Kawah Timbang akhirnya terealisasi.

TRIBUNJOGJA.COM, BANJARNEGARA - Kebutuhan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara untuk pemantauan gas beracun Kawah Timbang akhirnya terealisasi. Setelah menunggu beberapa hari, kompresor gas untuk mengisi alat bantu pernafasan 'breathing aparatus' akhirnya terealisasi.
Alat tersebut tiba di posko penanggulangan bencana Kecamatan Batur pada Rabu (3/4/2013) siang. Sebelum memiliki alat tersebut, BPBD Banjarnegara harus mengisi gas oksigen di PT Geo Dipa Energy (GDE) di Desa Karangtengah, Kecamatan Batur atau sekitar 12,5 kilometer dari Posko Batur.
Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Dieng, Tunut Pujiarjo mengatakan senang BPBD Banjarnegara sudah memiliki alat yang sangat vital untuk keperluan keamanan diri para petugas. Kata dia, sebelum memiliki kompresor sendiri pihaknya terbatas melakukan pengisian gas. Dari delapan breathing aparatus, hanya empat tabung yang biasa diisi.
"Kami senang sudah ada kompresor sendiri," kata Tunut, Rabu (3/4/2013).
Alat breathing aparatus dikenakan petugas ketika melakukan pengukuran gas di radius berbahaya di sekitar kawah. Ketika menggunakan alat bantu pernafasan, seorang petugas memiliki waktu 30 menit untuk berada di radius bahaya.
Seperti diberitakan sejak 7 Maret 2013, Kawah Timbang kembali mengeluarkan gas beracun. Sebelumnya pada akhir Mei-pertengahan Juni 2011, bencana serupa pernah terjadi dan mengakibatkan ribuan orang mengungsi. Kini sejak Rabu (27/3/2013) malam, PVMBG menaikkan status menjadi Siaga (level III) dan merekomendasikan warga tak beraktivitas di radius bahaya 1.000 meter. Posko bencana alam dan tenda pengungsian sudah didirikan untuk mengantisipasi terjadi evakuasi. (*)