Gas Beracun Kawah Timbang
Petugas Pasang Lampu Sorot ke Kawah Timbang
Sorot lampu diharapkan memudahkan relawan dan petugas PGA Dieng memantau arah asap saat malam hari.

TRIBUNJOGJA.COM, BANJARNEGARA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara memasang 'light tower' atau menara lampu berkekuatan 4.500 watt yang mengarah ke Kawah Timbang, Sabtu (30/3/2013) sore. Sorot lampu diharapkan memudahkan relawan dan petugas Pos Gunung Api (PGA) Dieng memantau arah asap saat malam hari.
Hingga saat ini, asap putih mengepul dari Kawah Timbang pasca terjadi gempa swaw pada Rabu (27/3/2013) malam. Saat malam dan berkabut, arah asap tidak teramati petugas dari pos pantauan Dusun Simbar yang berjarak sekitar 1.500 meter dari pusat hembusan gas beracun.
"Lampu mampu menyorot daerah sekitar kawah sehingga diharapkan saat malam atau berkabut arah asap tetap bisa terpantau," kata Kepala Pelaksana Harian (Kalakahar) BPBD Banjarnegara, Sabtu (30/3/2013) sore.
Seperti namanya, light tower merupakan menara lampu sorot berketinggian sekitar 5 meter. Nyala lampu sangat terang dan menyorot jauh. Posisi lampu ditempatkan di pos Simbar atau rumah terakhir menuju kawah. Pada bencana gas beracun 2011, light tower juga dipasang di lokasi yang sama.
Seperti diberitakan, PVMBG sejak Rabu (28/3) pukul 23.30 menaikkan status Gunung Dieng dari Waspada menjadi Siaga. Warga direkomendasikan untuk tidak mendekat radius 1.000 meter dari pusat Kawah Timbang karena masuk zona berbahaya.
Saat ini BPBD Banjarnegara sudah mempersiapkan jalur dan lokasi pengungsian di berbagai titik untuk mengantisipasi perlunya evakuasi warga di dusun-dusun terdekat dari Kawah Timbang di Dusun Simbar, Desa Sumberejo, Kecamatan Batur, Banjarnegara. Hingga Sabtu petang, tidak terpantau adanya warga yang mengungsi. (*)