Gas Beracun Kawah Timbang

Anak-anak pun Datangi Posko untuk Minta Masker

Posko penanggulangan bencana gas beracun Kawah Timbang di aula Kecamatan Batur tak pernah sepi.

Editor: Rina Eviana Dewi
Laporan Reporter Tribun Jogja, Hanan Wiyoko

TRIBUNJOGJA.COM , BANJARNEGARA - Posko penanggulangan bencana gas beracun Kawah Timbang di aula Kecamatan Batur tak pernah sepi. Selain ramai karena keberadaan sejumlah relawan, posko tersebut juga sering didatangi warga.

Warga datang dengan berbagai tujuan. Ada yang datang untuk membaca papan pengumuman 'media centre' yang berisi update hasil pengukuran gas. Selain itu ada juga yang datang untuk meminta masker kain yang dibagikan BPBD Banjarnegara.

Mereka yang banyak datang untuk meminta masker adalah anak-anak setempat. Selepas Jumat siang mereka datang bergantian ke posko untuk meminta masker.

"Minta masker buat nutup hidup. Gasnya bau," kata Nafil Abdarrozak (11,5) yang datang bersama tiga temannya yakni Guntur Fajar Kusuma (11,5), Ahmad Syaifudin (11,5), Naifatul Maulana (12,5). Mereka pelajar SDN 8 Batur.

Ketika ditanya, mereka sudah paham bahwa gas beracun dari Kawah Timbang termasuk gas berbahaya. Mereka juga mengerti ketika kondisi dianggap membahayakan maka akan ikut mengungsi bersama orang tua menuju lokasi aman.

Seperti diberitakan, sejak Rabu (27/3/2013) pukul 23.30 PVMBG meningkatkan status Gunung Api Dieng dari Waspada (level II) menjadi Siaga (level III). Saat ini radius bahaya ditingkatkan dari 500 meter menjadi 1.000 meter. (*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved