Gas Beracun Kawah Timbang
Uap Air Gas Beracun Meluncur 400 Meter
Bau belerang kadang tercium lemah-pekat pada radius 1.000 meter dari Kawah Timbang ke arah barat dan selatan.

TRIBUNJOGJA.COM, BANJARANEGARA - Data pemantauan terakhir dari Petugas Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Dieng yang dilakukan pada Selasa (26/3/2013) menunjukkan jarak luncur uap air gas beracun meluncur sekitar 400 meter ke arah selatan menuju lembah Kali Sat. Pengukuran dilakukan sejak pukul 12.00 hingga pukul 18.00 WIB.
Selain itu, petugas juga mengukur kadar konsetrasi gas karbondiksida (CO2) dan H2S (belerang) tertinggi mencapai kadar 1,1 persen volume di titik pengukuran 3 dan lebih kurang dari 100 ppm di titik pengukuran 6. Sebagai pembanding, kadar batas aman gas Co2 di udara adalah lebih kecil dari 0,5 persen volume dan 10 ppm untuk gas H2S.
Sementara itu, petugas mencatat terjadi tiga kali gempa vulkanik dalam dan satu kali gempa vulkanik dangkal.
"Gas beracun putih tebal sejauh sekitar 50-400 meter mengarah ke selatan (Kali Sat) dan kadang membumbung tinggi sekitar 20 meter ke utara sejauh sekitar 50 meter," kata petugas posko pengamat Kawah Timbang dari BPBD Banjarnegara, Andri Sulistyo, Selasa malam.
Ia juga menambahkan, bau belerang kadang tercium lemah-pekat pada radius 1.000 meter dari Kawah Timbang ke arah barat dan selatan.
Hingga saat ini, PVMBG masih merekomendasikan agar tidak ada kegiatan masyarakat pada radius 500 meter dari Kawah Timbang. Meski demikian, radius bahaya ini sering dilanggar oleh para petani dan wartawan yang nekat.
"Hari ini ada sejumlah wartawan yang terpantau berada di daerah berbahaya memotret Kawah Timbang," lanjut Andri.
Seperti diberitakan, PVMBG menaikkan status Gunung Api Dieng dari Normal (level I) ke Waspada (level II) sejak Senin (11/3) malam. Hingga saat ini, warga dilarang mendekat ke radius 500 meter dari kawah karena dinyatakan berbahaya. Untuk mengantisipasi jatuhnya korban jiwa, BPBD dan PVMBG sudah melakukan sosialisasi di dusun-dusun sekitar kawah. (*)