Gas Beracun Kawah Timbang
Basarnas Siap Bantu Evakuasi Warga
Bila diperlukan evakuasi warga, anggota Basarnas siap membantu

Laporan Reporter Tribun Jogja, Hanan Wiyoko
TRIBUNJOGJA.COM
,
BANJARNEGARA - Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) siap
menerjunkan personel untuk mengantisipasi kemungkinan status Kawah
Timbang, Dataran Tinggi Dieng, Banjarnegara, kembali dinaikkan. Bila
diperlukan evakuasi warga, anggota Basarnas siap membantu
Komandan Pos Basarnas Cilacap Tri Joko Priyono mengatakan, pihaknya
masih menunggu instruksi lebih lanjut dari Kantor Basarnas Semarang
terkait kemungkinan pemberangkatan tim ke Kawah Timbang, Dusun Simbar,
Desa Sumberejo, Kecamatan Batur, Banjarnegara. "Kami menunggu instruksi," kata dia, Rabu (13/3/2013 siang.
Hal yang sama juga dikatakan Kepala Seksi Operasi Kantor Basarnas
Semarang Waluyo. Kata dia, pihaknya masih menunggu informasi lebih
lanjut dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG)
terkait perkembangan Kawah Timbang.
"Kalau dari PVMBG menginstruksikan untuk dilakukan evakuasi terhadap
warga sekitar Kawah Timbang, kami akan segera terjunkan tim untuk
membantu proses evakuasi. Kami akan siagakan tim yang akan dilibatkan
dalam operasi di Kawah Timbang," katanya.
Seperti diberitakan, PVMBG menaikkan status Kawah Timbang dari normal
(level I) menjadi waspada (level II) sejak Senin (11/3), pukul 21.30
WIB.
Peningkatan berdasarkan pengukuran pada 10 Maret 2013, pukul 05.30 WIB, menunjukkan nilai konsentrasi gas karbondioksida (CO2) Kawah
Timbang menunjukkan angka 0,71 persen volume. Nilai konsentrasi gas CO2
Kawah Timbang ini sudah melampaui ambang batas aman bagi kesehatan,
dimana batas aman adalah di bawah 0,5 persen volume. Hingga Senin (11/3), pukul 17.05 WIB, aliran gas masih terjadi dengan jarak aliran gas mencapai lebih dari 200 meter.
Terkait peningkatan status tersebut, PVMBG merekomendasikan agar
masyarakat tidak melakukan aktivitas di dalam radius 500 meter dari
Kawah Timbang, karena adanya ancaman bahaya gas CO/CO2 yang berbahaya
bagi kehidupan.
Masyarakat juga diminta agar waspada jika melakukan penggalian tanah di
sekitar Kawah Timbang dengan kedalaman lebih dari satu meter karena dari
tempat tersebut dapat berpotensi terancam bahaya gas CO/CO2.
Pada akhir Mei-Juni 2011, Kawah Timbang juga mengeluarkan gas beracun.
Saat itu, ratusan warga mengungsi ke beberapa lokasi. Pada
Februari 1979, gas beracun dari Kawah Timbang juga berhembus hingga
mengakibatkan ratusan warga meninggal dunia. (*)