Tiga Puluh Tahun Subandi Setia Membuat Keris

KRT Subandi Suponingrat setia membuat keris sebagai sumber mencari nafkah selama 30 tahun.

Penulis: Ikrob Didik Irawan | Editor: Rina Eviana Dewi
zoom-inlihat foto Tiga Puluh Tahun Subandi  Setia Membuat Keris
Tribun Jogja/Ikrob Didik Irawan
Para pekerja sedang menempa besi yang akan dibuat keris di rumah milik KRT Subandi Suponingrat
Laporan Wartawan tribun Jogja, Ikrob Didik Irawan

TRIBUNJOGJA.COM, KARANGANYAR - Di tengah modernisasi jaman, KRT Subandi Suponingrat tetap mempertahankan pekerjaannya sebagai seorang empu keris. Pria yang akrab disapa Pak Bandi ini tetap setia membuat keris sebagai sumber mencari nafkah selama 30 tahun.

Dari kejauhan, rumahnya yang terletak di Banaran RT 4 RW 7 Ngringo, Palur, Karanganyar sudah terdengar suara besi yang dipukul. Suara itu ternyata bersumber dari para pekerja yang sedang menempa besi panas yang akan dibuat jadi keris. “Ya di sinilah rumah yang sekaligus menjadi bengkel membuat keris,” kata pria berkacamata ini kepada Tribun, Senin (8/10/2012).

Ada tiga orang pekerja yang terlihat sibuk menempa besi panas yang menyala. Satu orang pekerja lainnya sibuk menggerinda keris yang hampir jadi. Ruang pembuatan keris tersebut tak begitu luas hanya sekitar 4 x 4 meter.

“Saya bukan keturunan empu. Hanya belajar membuat keris sejak tahun 1970-an. Saya tetap setia membuat keris sampai sekarang, mungkin sudah sekitar 30-an tahun,” kata pria kelahiran 13 Juni 1957 ini. Ia membuat keris bukan tergantung pesanan, melainkan sesuai keinginan hatinya saat itu.

Subandi mengaku bisa membuat berbagai macam model keris. Namun dari sekian banyak model, yang paling diminati adalah dua jenis keris lurus yakni Sardulo Mangsah dan Sinom. Dua keris ini yang paling banyak dicari para kolektor. “Setiap saya membuat, pasti ada yang selalu membelinya. Padahal tak pernah promosi, hanya dipajang di rumah,” katanya.

Proses rumit, bahan pilihan, hingga bentuk yang tak sembarangan membuat keris buatan Subandi dibandrol cukup mahal. Harga termurah sebuah keris hasil karyanya adalah Rp 3 juta. Sedang harga tertinggi mencapai Rp 20 juta bahkan lebih. Murah dan mahalnya keris tergantung tingkat kerumitan dan bahan. “Kan ada keris yang terbuat dari bahan batu meteor. Kalau yang seperti ini jelas mahal,” katanya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved