Libur Lebaran

Wisatawan Waspadai Palung Laut

Ribuan orang hampir dipastikan selalu mengunjungi Pantai Parangtritis tatkala libur lebaran tiba seperti saat ini.

Penulis: Yudha Kristiawan | Editor: tea
zoom-inlihat foto Wisatawan Waspadai Palung Laut
foto : Yudha Kristiawan
Ribuan orang hampir dipastikan selalu mengunjungi Pantai Parangtritis tatkala libur lebaran tiba seperti saat ini.

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Ribuan orang hampir dipastikan selalu mengunjungi Pantai Parangtritis tatkala libur lebaran tiba seperti saat ini.

Mulai H+1 hingga H+3 libur lebaran tahun ini, setiap harinya rata-rata, tak kurang 20 ribu orang berbondong-bondong bertamasya ke pantai yang terkenal dengan keganasan ombaknya ini.

Setiap kali pula pengunjung berjubel berenang di pantai ini, anggota tim sar selalu mengingatkan untuk berhati-hati. Namun tetap saja kasus kecelakaan laut utamanya karena terseret ombak dan terseret pusara palung masih saja terjadi.

Dari data tim sar pantai ini, pada tahun 2011 ada 30 kasus kecelakaan laut dengan korban yang berhasil diselamatkan sebanyak 58 orang, sedangkan yang berhasil ditemukan namun sudah meninggal, sebanyak 4 orang.

"Kita sudah berupaya maksimal untuk mencegah kecelakaan laut terjadi. Namun karena pengunjung berjumlah ribuan dan petugas sar terbatas, harapan kami wisatawan juga mawas diri, harus mematuhi aturan," ujar Ali Susanto Koordinator SAR Pantai Parangtritis, Rabu (22/8).

Lanjutnya, kejadian baru-baru ini menimpa rombongan wisatawan asal Pencil, Manisharjo, Bendosari, Sukoharjo, Jawa Tengah. "Mereka bersepuluh berenang dekat dengan palung, lima diantaranya terseret dalam palung, beruntung semuanya bisa kita selamatkan," katanya.

Kelima orang tersebut adalah Isnayanto Yanuar (20), Marto (26), Agustriyanto (22), Amat Subakir (19), serta Ahadu Solikhin (20). Menurut Ali, kejadian berlangsung cukup cepat pada hari Senin (20/8).

"Kira-kira pukul 14.00 WIB. Saksi Januar Sadam (21) yang juga rombongan korban, segera melapor ke anggota sar. Satu korban atas nama Ahadu Solikhin sempat kritis karena korban sempat terbawa ombak ketengah dan sudah terlalu banyak minum air laut," ungkap Ali.

Pihaknya lagi-lagi berupaya keras untuk terus memberikan informasi berkaitan adanya palung laut yang berbahaya.

"Palung laut itu terlihat seperti air yang tenang, namun justru dibawahnya terdapat pusaran air, kedalamannya bisa mencapai 20 meter. Banyak kasus, wisatawan menghindari ombak besar namun justru mendekati palung, karena tidak tahu keadaan dibawahnya," kata Ali.

Justru ketika ada ombak besar, tidak telalu membahayakan seperti palung laut. Bila seseorang sudah terperangkap dalam palung, paling cepat 1x24 Jam baru bisa ditemukan, namun bila terlalu jauh terseret bisa 2-3 hari baru muncul kepermukaan, imbuhnya.

Pihaknya selama libur lebaran ini, telah menyiapkan seluruh anggota SAR sebanyak 30 orang. Selain itu juga dibantu dari anggota pol airut 10 orang, serta potensi lain semisal dari sarda.

"Tim gabungan ini selanjutnya kita tempatakan dimasing-masing titik," katanya.

Ada empat titik yang dijaga oleh masing-masing sebanyak enam anggota. "Terutama yang ada palung lautnya, kita perbanyak anggota disana," tandas Ali.

Sementara ini, terdeteksi dua buah palung laut, masing-masing di wilayah pantai Porangan di sebelah timur Pos SAR dan Pantai Bolong di sebelah barat Pos SAR.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved