Bandara Kulonprogo

Warga yang Direlokasi Akan Dapat Lokasi Layak

Munculnya kepanikan warga empat desa yang akan dijadikan sebagai bandara internasional karena khawatir

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: tea
zoom-inlihat foto Warga yang Direlokasi Akan Dapat Lokasi Layak
foto : Internet
Ilustrasi Pesawat take off di bandara
Laporan Reporter Tribun Jogja, Harry Susmayanti

TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Munculnya kepanikan warga empat desa yang akan dijadikan sebagai bandara internasional karena khawatir akan kehilangan pekerjaan ditanggapi oleh pemkab Kulonprogo.

Kamis(16/8/2012), pemkab Kulonprogo akan melakukan sosialisasi mengenai rencana pembangunan bandara kepada Camat temon, kepala desa Jangkaran, Sindutan, Palihan dan Glagah serta Badan Perwakilan Desa. Sosialisasi ini bertujuan supaya aparat pemerintahan di tingkat bawah paham terhadap persoalan rencana pembangunan bandara.

”Kita akan sosialisasikan rencana pembangunan bandara kepada kepala desa, BPD, serta camat Temon. Kami ingin mereka paham persoalan mengenai rencana pembangunan bandara,”kata Sekda Kulonprogo, Budi Wibowo, Senin (13/8/2012).

Menurut Budi, sosialisasi mengenai pembangunan bandara akan dilakukan secara bertahap. Sosialisasi pertama akan dilaksanakan kepada aparat pemerintahan di desa dan kecamatan. Sedangkan sosialisasi kepada warga masyarakat yang terkena proyek pembangunan bandara baru akan dilaksanakan setelah izin penetapan lokasi dikeluarkan oleh gubernur serta identifikasi terhadap pemilik lahan sudah pasti.

Mengenai kepanikan yang terjadi di masyarakat, Budi meminta supaya warga tidak resah. Warga diharapkan jangan terpengaruh oleh pihak-pihak lain yang hanya memperkeruh suasana. Pemerintah daerah berkomitmen untuk memberikan solusi yang tidak merugikan warga. Kalaupun ada warga yang direlokasi, pemkab berjanji akan menempatkan di lokasi yang layak dan representatif.

”Kami(Pemkab) berkomitmen untuk tidak merugikan warga yang akan direlokasi. Semuanya akan diberikan solusi yang kondusif. Warga yang direlokasi akan mendapatkan lokasi yang layak dan tidak akan menghilangkan pekerjaannya,”jelasnya.

Budi juga menegaskan, keberadaan bandara ini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat. Akan muncul banyak peluang baru terutama yang menyerap tenaga kerja sehingga bisa mengurangi pengangguran yang ada di Kulonprogo. Multieffek player yang muncul cukup besar sehingga akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Mengenai sosialisasi yang akan dilakukan oleh Angkasa Pura, Budi menjelaskan pihak pelaksana pembangunan bandara hanya akan melakukannnya terhadap pemilik lahan secara langsung. Angkasa Pura akan mensosialisasikan kepada pemilik langsung setelah identifikasi lahannya selesai dilaksanakan oleh BPN.

Terpisah, Camat Temon, Joko Prasetyo mengatakan sampai saat ini pihaknya belum mendapatkan undangan dari pemkab. Namun pada prinsipnya, pemerintah kecamatan siap untuk menjalankan instruksi dari pemda. ”Kami belum mendapatkan undangannya,” katanya.

Joko menjelaskan, untuk menghindari kepanikan warga masyarakat, pemerintah kecematan selalu berkoordinasi dengan pemerintah desa supaya bisa mengkondisikan masyarakat supaya tidak panik. Masyarakat diharapkan tetap tenang dan tidak terpengaruh dengan orang-orang yang tidak bertanggung jawab. ”Masyarakat harus tetap tenang dan jangan melakukan transaksi tanah,”pungkasnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved