Arus Mudik

Pengemudi Bus AKAP Menderita Hipertensi

Guna mengurangi angka kecelakaan lalu lintas saat arus mudik lebaran

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: tea
zoom-inlihat foto Pengemudi Bus AKAP Menderita Hipertensi
TRIBUNJOGJA.COM/HASAN SAKRI GHOZALI
MUDIK AWAL - Sejumlah penumpang membawa barang turun dari bus di terminal Giwangan, Yogyakarta, Kamis (25/8/2011).
Laporan Reporter Tribun Jogja, Harry Susmayanti

TRIBUNJOGJA.COM,  KULONPROGO - Guna mengurangi angka kecelakaan lalu lintas saat arus mudik lebaran, Dinas Kesehatan Provinsi DIY dan Dinas Kesehatan Kulonprogo menggelar pemeriksaan kesehatan bagi sopir angkutan umum di Terminal Wates, Senin (13/8/2012).

Dari 10 orang yang diperiksa, dua di antaranya diketahui menderita hipertensi. Rencananya, pemeriksaan ini akan dilakukan terhadap 50 pengemudi bus antar kota antar provinsi hingga 16 Agustus mendatang. Pemeriksaan ini dilakukan terhadap pengemudi bus yang memiliki jam kerja cukup tinggi yakni di atas lima jam.

”Hasil dari pemeriksaan sementara, banyak pengemudi bus yang mengalami hipertensi,”kata koordinator tim pemeriksaan kesehatan dari Dinas Kesehatan provinsi DIY, dr Anang Gatot Isyato.

Ia menjelaskan, pengemudi yang mengalami hipertensi langsung dirujuk ke posko kesehatan yang didirikan di terminal. Kemudian petugas kesehatan akan memberikan pengobatan dan disuruh istirahat sehingga tekanan darahnya bisa kembali normal. Setelah itu, pengemudi bisa melanjutkan perjalanan ke daerah tujuannya.

Pemeriksaan kesehatan bagi pengemudi bus ini bertujuan untuk mengurangi faktor resiko angka kecelakaan lalu-lintas. Prosedur pemeriksaanya, setiap bus yang masuk ke Terminal Wates langsung dihentikan oleh petugas. Kemudian pengemudinya langsung disuruh ke lokasi pemeriksaan.

Sebelum diperiksa kesehatan, pengemudi diwawancarai oleh petugas terlebih dahulu. Wawancara ini dilakukan untuk mengetahui identitas pengemudi, lama mengemudi, lama istirahat serta konsumsi obat sebelum mengendarai bus. Setelah selesai wawancara, pengemudi langsung diperiksa kesehatannya mulai dari tekanan darah, kandungan alkohol dalam tubuh serta tes urin.

”Pengemudi yang sudah bekerja lebih dari lima jam ini diperiksa kesehatanya untuk mengurangi resiko kecelakaan lalu lintas yang dipengaruhi oleh kondisi badannya,” ucapnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved