Ramadan 1433 H
Asmindo Jaring Buyer Lewat Jogja Lebaran Fair
Menyambut Lebaran, Asosiasi Pengusaha Mebel dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Yogyakarta akan menggelar Jogja Lebaran
Penulis: Victor Mahrizal | Editor: tea

Laporan Reporter Tribun Jogja, Victor Mahrizal
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Menyambut Lebaran, Asosiasi Pengusaha Mebel dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Yogyakarta akan menggelar Jogja Lebaran Fair pada 9 Agustus hingga 9 September 2012 di Gerai Asmindo Jalan Parangtritis km 5. Kegiatan ini bertujuan untuk mendatangkan buyer-buyer lokal.
Menggandeng beberapa asosiasi lain di Yogyakarta, seperti Iwapi, Hipmikindo, Asepi, Dekranasda, mereka tidak hanya akan mengelar produk terbaru mereka juga memberikan harga spesial. "Kami mempersiapkan banyak produk baru pada Jogja Lebaran Fair. Selain itu kami juga berikan potongan hingga 30 persen," kata Ketua DPD Asmindo DIY, Yuli Sugiyanto, Kamis (2/8/2012).
Ia menuturkan musim lebaran biasanya Yogyakarta menjadi salah satu daerah yang menjadi tujuan baik itu pemudik ataupun tujuan wisatawan. Sehingga dapat dipastikan Jogja akan semakin ramai dengan banyaknya kunjungan dari masyarakat lain daerah.
"Pemudik ataupun wisatawan yang datang ke Yogya tidak hanya sekadar mengunjungi keluarganya tetapi juga berbelanja mebel, furniture maupun kerajinan. Oleh karena itu bisa menjadi peluang untuk mempromosikan Gerai Asmindo," ujarnya.
Di Gerai Asmindo yang baru berjalan tujuh bulan ini banyak menggelar berbagai produk furniture dan kerajinan dengan kualitas ekspor. Gerai ini didirikan untuk meningkatkan pasar domestik sebagai salah satu langkah antisipasi menurunnya pangsa ekspor di Eropa dan Amerika. "Dampak krisis ekonomi global hingga kini memang masih terasa, dan salah satu penyelamatannya adalah dengan memaksimalkan peran Gerai Asmindo untuk mendatangkan buyer-buyer lokal," jelas Yuli.
Manager Gerai Asmindo, Nurul Muslimin menambahkan pasar lokal sebenarnya sangat potensial untuk digarap, bahkan saat ini pasar domestik saat ini sedang mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan seiring dengan tumbuhnya perekonomian Indonesia. "Upaya penguatan pasar lokal ini juga diperlukan juga sebagai langkah antisipasi serbuan produk-produk impor dari negara lain," tukasnya.(*)