Kedelai Mahal

Perajin Tahu Magelang Nyaris Bangkrut

Untuk menekan kerugian para perajin terpaksa memperkecil ukuran tahu dan tempe yang dijual di pasaran.

Penulis: had |
zoom-inlihat foto Perajin Tahu Magelang Nyaris Bangkrut
foto : internet
Ilustrasi

Laporan Reporter Tribun Jogja, Mukh Nur Huda

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG -  Para pengusaha tahu dan tempe di Kota Magelang gusar dengan kenaikan harga bahan baku berupa kedelai impor yang harganya semakin tak terbendung. Hingga Selasa (24/7/2012) harga kedelai impor sudah mencapai Rp 8.100 per kilogram.

Sementara itu, secara bersamaan harga bahan pendukung lainnya seperti minyak goreng juga sudah mulai naik, yakni Rp 10.500 perkilogram. Salah satu perajin tahu sekaligus salah satu Ketua Kelompok Usaha Bersama ( KUB) tahu  tempe Kota Magelang, Hasan mengaku hawatir dengan kondisi ini. Apabila kondisi tersebut terus berlarut, ia memperkirakan banyak pengrajin tahu terancam gulung tikar.

Hasan mengatakan, untuk menekan kerugian para pengrajin terpaksa memperkecil ukuran tahu dan tempe yang dijual di pasaran. Sedangkan untuk menaikkan harga jual menurutnya tidak memungkinkan.

Karena, lanjut Hasan, bila harga jual dinaikkan kemungkinan daya beli konsumen akan menurun. Sehingga langkah yang ditempuh untuk mengurangi jumlah kerugian, banyak perajin tahu dan tempe di Kota Magelang memilih mengurangi volume produksinya. Sementara langkah itu sendiri juga sangat riskan terhadap pengurangan jumlah karyawan.

Hasan menyebutkan, di Kota Magelang terdapat sebanyak 250 perajin tahu tempe. Masing-masing pengrajin memiliki beberapa karyawan, bahkan ada yang sampai 13 orang. 

“Jika kita mengurangi produksi, jelas kami juga harus mengurangi jumlah karyawan," ujarnya. (*)
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved