Irshad Manji di Yogya
Disesalkan, Pembatalan Diskusi Irshad Manji di UGM
Pelarangan acara dikusi di kampus UGM disesalkan
Direktur Sekolah Pascasarjana Program Studi Agama dan Lintas Budaya Zainal Abidin Bagir mengaku sedih karena peristiwa ini justru terjadi di universitas sekaliber UGM.
"Kalau berbicara saja tidak bisa, maka ruang diskusi untuk mau menerima pendapat tertutup. Tidak adanya ruang untuk menerima pendapat ini isu yang sangat mengkhawatirkan," kata Zainal, Rabu, di Gedung Pascasarjana UGM, Yogyakarta.
Menurut Zainal, tidak perlu disembunyikan bahwa pembatalan acara diskusi buku Irshad Manji adalah karena adanya ancaman dari sekian ormas yang tak semuanya jelas nama dan keberadaannya.
"Jika perbedaan pendapat berarti menghilangkan seluruh hak orang itu dan hak orang-orang lain, bagaimana mungkin sisik-melik ini bisa dibicarakan demi mendapatkan posisi yang tepat kalau kemungkinan berbicara saja ditutup?" kata dia.
Zainal menambahkan, universitas bukanlah universitas yang berkat kerapiannya menyimpan kertas-kertas dokumen bisa lolos akreditasi atau mendapatkan sertifikasi. Tapi, lembaga terhormat yang memberi ruang untuk membangun pengetahuan.
"Terlalu cepat tunduk pada ancaman berarti hidup dalam dan menghidupi atmosfer kekerasan itu. Apakah kita (UGM) sudah hidup dan bernafas dari menghirup udara di atmosfer itu?" paparnya. (*)