KLB Leptospirosis

10 dari 60 Penderita Leptospirosis di DIY Meninggal Dunia

Saat ini sudah ada 60 warga yang terserang Leptospirosis, tersebar di Kabupaten Bantul, Kulonprogo dan Gunungkidul.

Editor: Sulistiono
Laporan Reporter Tribun Jogja, Sigit Widya

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN – Penderita Leptospirosis di wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada 2011 ini terus bertambah. Saat ini sudah ada 60 warga yang terserang Leptospirosis, tersebar di Kabupaten Bantul, Kulonprogo dan Gunungkidul. Dari jumlah itu, 10 orang diantaranya meninggal dunia.

"Profesi penderita leptopirosis mayoritas adalah petani. Dan para petani tersebut, kebanyakan berjenis kelamin laki-laki," kata Kepala Bidang Pencegahan Penanggulangan Masalah Kesehatan (P2MK) Dinas Kesehatan DIY Daryanto Chadori, Rabu (23/2/2011).

Ia menyampaikan itu dalam acara seminar di Fakultas Kedokteran Hewan UGM bertema ‘Leptospirosis and Rabies in Indonesia: Control, Logic Behind the Scene and Its Consequence’, Rabu (23/2/2011).

Daryanto menjelaskan, untuk Kabupaten Bantul, jumlah penderitanya ada 24 orang, lima orang diantaranya meninggal dunia. Di Kabupaten Kulonprogo ada 35 penderita, lima orang diantaranya meninggal dunia, sedangkan di Kabupaten Gunungkidul baru ada satu warga yang dilaporkan terserang Leptospirosis.

Ia mengatakan, sampai saat ini di wilayah Kabupaten Bantul sudah resmi dinyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) Leptospirosis. Untuk di kawasan Kabupaten Kulonprogo, dalam waktu dekat ini juga akan dinyatakan KLB Leptospirosis.“Kami sudah melakukan antisipasi agar Leptospirosis tak menyebar luas. Untuk wilayah Sleman kondisi sudah dapat diatasi,” katanya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved