KLB Leptospirosis
Dua Penderita Leptospirosis di Kulonprogo Meninggal
"Sepanjang Januari 2011 sudah ada 14 orang yang positif terjangkit Lestospirosis dengan dua diantaranya meninggal dunia."
TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Wabah Leptospirosis yang menjangkiti warga Bantul merambah ke Kulonprogo. Dua pasien meninggal akibat bakteri Leptospira sp yang ditularkan lewat air kencing tikus itu.
"Sepanjang Januari 2011 sudah ada 14 orang yang positif terjangkit Lestospirosis dengan dua diantaranya meninggal dunia," kata Kasi Pengamatan Penyakit dan Imunisasi, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kulonprogo, Baning Rahayu Jati, Senin (31/1/2011).
Serangan Leptospirosis di Kulonprogo, ungkap Baning, cenderung meningkat bersamaan dengan ditetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) Leptospirosis di Bantul.
Ia mengatakan, pada 2009 hanya ditemukan tiga penderita Leptospirosis di tiga kecamatan, yakni Nanggulan, Samigaluh, dan Sentolo. Sedangkan pada 2010 jumlahnya melonjak menjadi 55 kasus, dengan delapan orang meninggal dunia.
"Khususnya setelah Dinkes Kulonprogo mempunyai alat Leptotek, deteksi penyakit itu semakin kentara. Jadi kita perkirakan sudah sejak lama penyakit ini menggejala," kata Baning.
Meski demikian, Dinkes Kulonprogo masih belum dapat memetakan daerah asal penyebaran penyakit tersebut, sebab dari 14 kasus yang menjangkit pasien, mereka berasal dari 12 desa yang berbeda, kecuali desa-desa di kecamatan Temon dan Panjatan. Untuk mengatasi merebaknya penyakit Leptospitosis ke sejumlah kawasan di Kulonprogo, warga perlu mewaspadai tanda-tanda penyakit tersebut.
Kepala Seksi Peberantasan Penyakit Menular Dinkes Kulonprogo, Slamet, mengatakan, gejala penderita Leptospirosis mirip dengan gejala flu biasa, yakni pegal-pegal, dan nyeri otot tungkai. Untuk jenis hipterik, mata dan kulit pasien terlihat menguning. "Sebanyak 10 persen penderita yang meninggal akibat mengabaikan tanda tersebut, sehingga terlambat diobati," ujar Slamet.
Slamet mengimbau cara yang paling efektif untuk mencegah penyakit tersebut adalah menerapkan Periaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), misalnya mencuci tangan sehabis beraktifitas dan menjaga kebersihan rumah dari tikus.