Kelezatan Pastry Agus Disukai Sultan

Kue-kue buatan Agus laris dipesan berbagai lakangan, termasuk pengusaha kelas Starbucks dan Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Editor: jun
zoom-inlihat foto Kelezatan Pastry Agus Disukai Sultan
TRIBUN JOGJA/THERESIA ANDAYANI
Agus Lidwines Noviantono (40), pemilik Wahyu Austin Roemah Pastry.
Laporan Reporter  Tribun Jogja, Theresia Andayani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Agus Lidwines Noviantono (40), pemilik Wahyu Austin Roemah Pastry,  dikenal berbagai kalangan sebagai pembuat pastry berasa internasional. Kue-kue buatan tangannya laris  dipesan mulai dari ibu rumah tangga, para pengusaha, eskpatriat, restoran sekelas Starbucks sampai Ngarso Dalem Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Kepada Tribun Jogja, Kamis (27/1/2011), Agus mengisahkan, keuletan tangannya dalam membuat kue berawal ketika ia bekerja di sebuah hotel di Kerajaan Brunei Darussalam. Ketika itu, bersama istrinya yang juga bekerja di hotel yang sama, Tutuik, Agus akhirnya memilih untuk berbisnis pastry.

Awalnya memang tak semanis sekarang. Alat produksi yang digunakan untuk membuat kue pun harus meminjam dari seorang sahabatnya, Azan,  yang  juga pebisnis kuliner. Berkat pinjaman mesin-mesin pembuat kue itu, dia dan istrin isa mensuplai kue kering, cake dan pastry ke berbagai hotel berkelas di Yogyakarta.

“Padahal kami tidak pernah berpromosi. Semua karena gethok tular (dari mulut ke mulut, Red). Pelanggan datang dengan sendiriya,” ujar Agus kepada Tribun Jogja, di sela-sela menerima tamunya pada acara gathering, di rumahnya, Perumahan Taman Cemara Blok G no. 1, Maguwoharjo, Yogyakarta.

Dengan brand Wahyu Austin Roemah Pastry, ia menyediakan berbagai macam varian cake dan pastry mulai roll cake, pie, puff, puding. Dessert yang dibuat antara lain tiramisu, opera, pudding, short cake, dan lainnya. Pasangan suami istri ini terbiasa dengan standar kerja di hotel. Itu terbukti dari pilihan bahan baku kue yang terbaik, yang banyak disukai pelanggannya.

“Pembagian tugasnya kalau saya di menu-menu panas, sedangkan istri saya di bagian bakery dan pastry,” ungkapnya.

Karena itu setiap ada menu baru, lanjut Agus, ia selalu mengadakan gathering untuk launching.  Juga, mengundang pelangan setia dan potential customer minimal satu bulan sekali untuk mencicipi dan menikmati produk terbaru.

“Tiap pelanggan dan customer bisa menikmati makanan sepuasnya, dan memberi kritik apapun terhadap masakan yang kami buat,” ungkapnya.

Hanya, pada saat gathering tidak ada transaksi jual beli apapun. Sebab ia ingin memberi kepercayaan kepada pelaggan. Konsumennya sudah ratusan mulai dari kalangan bank yang secara rutin memesan cake untuk para nasabah prioritas, berbagai instansi, para ibu yang ingin memberikan hantaran.

“Starbucks juga rutin memesan pada kami,  dan juga keluarga Sultan yang sampai sekarang masih menjadi pelanggan setia,” jelasnya tanpa mau menyebut kue kegemaran Sultan.

Soal harga, produk Agus termasuk mahal. Cake berdiameter 20 cm, misalnya, berharga Rp 130.000 disesuaikan dengan jenis cake yang diinginkan pelanggan. Selain itu, harga untuk roll cake mulai Rp 35.000 dalam  beragam rasa opera, blueberry, chocolate, dan cheese.  Ada pula cake black forrest, cheese, mocca, opera, tiramisu, chocolate mousse, strawberry.  Juga, menyediakan  pasta lasagna, macaronni schotel dan pizza mini.

Cake buatan Agus  tak hanya dipesan orang Yogyakarta, tetapi juga  Bali, Jakarta, Solo, Magelang, bahkan dan beberapa kali cake buatannya sudah dipesan ke Singapura.  “Kalau pesan memang harus order dulu, karena kami tidak banyak stok. Kue buatan kami selalu fresh,” paparnya.

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved