Pembatasan BBM Bersubsidi
Bisnis Mobil Tak Hanya Jatuh Tapi Ambruk
Rencana pembatasan BBM bersubsidi dirasakan pusat penjualan mobil, transaksi sepi dan menurun.
Laporan wartawan Tribun Jogja, Wahyu Jati K dan Agung Ismiyanto
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA-- Rencana pembatasan BBM bersubsidi telah dirasakan dampaknya oleh pebisnis mobil di Yogya. Pusat penjualan mobil bekas pun lebih sepi ketimbang biasanya.
"Sampai siang gini belum ada satupun pelanggan,"kata karyawan pusat penjualan mobil, Auto Plaza, Jalan Magelang, Heni H.
Menurut keterangan wanita paro baya ini, sejak beberapa waktu lalu penjualan mobil mengalami penurunan signifikan.
"Biasanya kami bisa menjual sekitar 25 mobil per bulan menjadi separonya setelah erupsi Merapi, ditambah rencana pencabutan subsidi membuat bisnis makin lesu,"katanya.
Di pusat penjualan mobil Karunia Nugraha pemandangan serupa terjadi. Menurut keterangan karyawan, Wahyu Dianti, erupsi merapi menyebabkan penjualan menurun tajam. Setelah ada wacana pencabutan subsidi BBM (Bahan Bakar Minyak) ini, dia mengaku kalau ada penurunan sekitar 20-30 persen.
"Wacana pencabutan subsidi BBM ini menyebabkan pembeli menunggu kepastian untuk melakukan pembelian," paparnya.
Sales marketing Sumber Mobil Baru, Rupijan mengakui penjualan mobil mulai ambruk.
"Saya bilang penjualan mobil tidak jatuh lagi tapi sudah ambruk," kata bapak ini. Bapak ini juga menambahkan bahwa pencabutan subsidi BBM ini nantinya akan membuat masyarakat beralih ke mobil bermesin diesel.
"Mobil yang dijual di tempat kami ini hampir seluruhnya bermesin bensin dan bisa diperkirakan pembelian terhadap mobil bensin akan turun,"tambahnya.