Kota Yogya
Jumlah Lansia di Kota Yogyakarta 13 Persen dari Jumlah Penduduk
Saat ini jumlah lansia di Kota Yogyakarta mencapai 13 persen dari jumlah penduduk keseluruhan yakni 45.000 lansia.
Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kabid Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Kota Yogyakarta, Irianto Edi mengatakan bahwa saat ini jumlah lansia di Kota Yogyakarta mencapai 13 persen dari jumlah penduduk keseluruhan yakni 45.000 lansia.
"Jumlah tersebut adalah jumlah seluruh lansia, mulai dari yang produktif dan tidak produktif sehingga perlu kita bantu," ungkapnya kepada Tribunjogja.com, Selasa (23/7/2019).
Lansia tersebut, lanjut Edi, dibedakan menjadi yang potensial dan tidak potensial.
• Lemari Lila Padukan Kain Batik dan Desain Kasual
Bagi mereka yang berusia di atas 60 tahun dan masih produktif maka akan diberikan dukungan berupa program dan kegiatan melalui komite lansia kecamatan hingga kota serta dana ekonomi produktif setiap tahun secara bergilir.
Sementara yang tidak produktif, diberikan bantuan berupa jaminan hidup (jadup) setiap bulannya.
"Besarnya jadup pada tahun 2019 adalah Rp 110 ribu per bulan, diterimakan tiap enam bulan sekali. Jumlah penerima jadup ini sekitar 4.200 lansia," ucapnya.
Edi mengatakan bahwa sebelumnya pihaknya mengalokasikan anggaran untuk 6.360 lansia.
Tapi setelah diverifikasi, yang masuk kriteria sebanyak 4.200 lansia.
"Penyusutannya karena memang sudah ada yang meninggal, pindah, dan juga tidak memenuhi kriteria. Misalkan belum 60 tahun tapi tercatat lansia," ujarnya.
• Indonesia Ramah Lansia Wisuda 40 Simbah-simbah di Bantul
Terkait lansia terlantar, Edi menjelaskan bahwa pihaknya masih akan melakukan pendataan secara mendetil.
Hal itu perlu dilakukan dengan menggandeng wilayah untuk mempertajam pendataan.
"Kalau lansia terlantar, belum ada. Kami ada data agregat lansia keseluruhan," bebernya.
Meski demikian, Edi menuturkan bagi lansia Kota Yogyakarta yang hidup sendiri atau tidak ada keluarga yang bisa merawat, sudah ditempatkan di rumah pelayanan sosial Budi Dharma di Giwangan.