Kisah Turini, TKW Asal Cirebon yang Hilang 21 Tahun di Arab Saudi Akhirnya Bisa Bertemu Keluarganya

Kisah Turini, TKW Asal Cirebon yang Hilang 21 Tahun di Arab Saudi Akhirnya Bisa Bertemu Keluarganya

Editor: Hari Susmayanti
Tribun Jabar/Hakim Baihaqi
Turini dan keluarganya. 

Kisah Turini, TKW Asal Cirebon yang Hilang 21 Tahun di Arab Saudi Akhirnya Bisa Bertemu Keluarganya

TRIBUNJOGJA.COM - Tanpa kabar selama 21 tahun, Turini (51), seorang tenaga kerja wanita (TKW) asal Kampung Truang, Desa Dawuan, Kecamatan Tengah Tani, Kabupaten Cirebon akhirnya bisa bertemu dengan keluarganya.

Turini akhirnya bisa bertemu keluarganya di Cirebon pada Senin dini hari.

Kisah Turini ini bermula saat dia berangkat kerja ke Arab Saudi pada 24 Oktober 1998 silam.

Saat itu dia diberangkatkan oleh salah satu perusahaan PJTKI untuk bekerja di Arab Saudi.

Perusahaan yang menyalurkan tersebut menurut Turini sudah gulung tikar empat tahun setelah dirinya diberangkatkan ke Arab Saudi.

Selama di Arab Saudi, Turini bekerja di keluarga Aun Niyaf Alatibi di Dawadmi Wudak.

Derita Anisa, TKW Asal Aceh yang Disiksa Majikan Hingga Kabur dan Bersembunyi di Atas Pohon

Dia bekerja sebagai asisten rumah tangga.

Bukannya mendapatkan kehidupan yang lebih layak, selama bekerja di keluarga tersebut, Turini malah mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan.

Tak hanya kekerasan verbal, Turini juga tidak memperoleh gaji yang layak.

Turini menambahkan, pada saat kontrak awal dengan perusahaan penyalur tenaga kerja itu, ia hanya dijanjikan bekerja selama dua tahun, kemudian setelah dua tahun meminta untuk pulang tapi tidak diizinkan.

"Saya bingung, mau pulang tapi tidak tahu jalan. Kampung di sana sangat sepi, majikan saya sangat kejam," kata Turini saat ditemui di Kantor Bupati Cirebon, Jalan Sunan Kalijaga, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Senin (21/7/2019).

Cerita Sebenarnya di Balik Video Viral Pengemudi Gojek Berikan Jaketnya untuk Gelandangan

Pada saat bekerja di keluarga tersebut Turini mengaku pernah menuntut bayaran jasanya sebagai asisten rumah tangga, tapi malah mendapatkan caci maki, meskipun belum pernah disiksa fisik.

Turini mengatakan, selama bekerja di Arab Saudi, ia sama sekali tidak pernah melakukan komunikasi baik melalui telepon atau pun surat dengan keluarganya di Kabupaten Cirebon.

"Saya pasrah, sudah berpikiran bakal mati di sana. Tidak manusiawi, kerja dari jam 7 pagi sampai jam 11 malam," katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved