Soccer Style
UII Wujudkan Lapangan Sepakbola Bertaraf Internasional
Dunia pesepakbolaan Yogyakarta semakin menemui titik terang dengan mulai sadarnya deretan perguruan tinggi, untuk memajukan kualitas lapangannya.
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Dunia pesepakbolaan Yogyakarta semakin menemui titik terang dengan mulai sadarnya deretan perguruan tinggi, untuk memajukan kualitas lapangannya.
Teranyar, Universitas Islam Indonesia (UII) melakukan pembenahan besar-besaran.
Benar saja, lapangan yang berlokasi di kampus pusat UII, Ngaglik, Sleman itu, telah berstandar internasional.
Untuk mewujudkannya, dipilih rumput berjenis dactylon, atau bermuda yang saat ini dipakai beberapa stadion megah, layaknya Sultan Agung (SSA) dan UNY.
• UII Meluluskan 1.015 Wisudawan pada Wisuda Periode V Tahun Akademik 2018/2019
"Rumput ini asalnya dari Australi. Tapi, jenisnya kan banyak, harus selektif, mana yang punya ketahanan. Kalau di UII ini, saya jamin kualitasnya bagus," ucap kontraktor pelaksana proyek lapangan UII dari CV Cipta Flora Asri, Supomo Hariyadi, Selasa (2/7/2019).
Sebagai sosok asli Yogyakarta, ia menilai, kesadaran perguruan tinggi membenahi lapangan yang dimiliki, menjadi sebuah langkah bagus.
Menurutnya, sangat sayang jika universitas dengan sumber daya yang cukup melimpah, tidak punya lapangan bagus.
"Masa kampus tidak punya lapangan bagus, kalau wisuda hanya untuk parkir mobil. Tapi, sekarang ini ya, kesadaran kampus sudah cukup tinggi. Selain UII, saya sedang menggarap lapangan di Sanata Darma (Sadar) juga," ungkap sosok 57 tahun itu.
• UII Siap Menuju Entrepreneurial University
Supomo tidak menampik, dewasa ini masih banyak pihak yang menganggap renovasi lapangan menelan biaya yang besar dan mahal.
Padahal, ia memastikan, guna merealisasikannya, seperti yang digelontorkan UII, hanya butuh anggaran sekitar 500-600 juta.
"Sebenarnya sangat terjangkau kan, untuk perawatan juga cuma butuh Rp 15 juta per bulannya ya, itu untuk biaya empat orang tenaga, pupuk anti hama, lalu cat garis lapangan, dan sebagainya," katanya.
"Lagipula, lapangannya dikelola sama universitas ya, kalau dirasa mahal, kan bisa disewakan, itu pasti bisa nutup. Apalagi, dengan kualitas mumpuni, yang hanya butuh istirahat dua hari dalam sepekan saja, karena recovery lebih cepat," imbuh Supomo.
Supomo yang saat ini juga menjadi pengelola lapangan Yogyakarta Independent School (YIS), Sleman tersebut mengaku semakin bersemangat menggarap, lantaran Yogyakarta menjadi langganan training camp (TC), bagi deretan klub Liga 1, maupun Liga 2.
"Sementara lapangan bagus yang tersedia kan masih sangat kurang. Terus, di tingkat junior, ini juga bakal mendongkrak pembinaan ya, karena mereka pasti lebih semangat lagi jika latihan di lapangan yang benar-benar representatif," ujarnya.
• Lapangan Sepakbola YIS Mlati Sleman Bermula dari Bekas Lahan Rawa
Sementara itu Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Keagamaan dan Alumni UII, Rohidin pun memastikan, lapangan yang berada di komplek UII Training Ground ini akan dikelola secara profesional, dengan dilengkapi dua kamar ganti dan satu tribun berukuran kecil.
"Jadi, penggunannya nanti ketat ya, harus dimaklumi, karena perawatannya butuh biaya yang cukup besar. Semoga saja, dari sini, dengan kualitas latihan yang disiplin, bisa lahir deretan atlet berkualitas," pungkasnya. (TRIBUNJOGJA.COM)