Pelaku UMKM di Kota Yogyakarta Sambut Baik Peluncuran Aplikasi Nglarisi
Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta resmi meluncurkan aplikasi Nglarisi, di Balai Kota Yogyakarta, Kamis (27/6/2019).
Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta resmi meluncurkan aplikasi Nglarisi, di Balai Kota Yogyakarta, Kamis (27/6/2019).
Aplikasi Nglarisi yang menaungi pelaku UMKM Kota Yogyakarta dalam memasarkan produk-produk mereka ini pun mendapatkan sambutan baik.
Salah satunya oleh Sri Wahyuni (54) yang merupakan Koordinator Kelompok Az-Zahra Kelurahan Patangpuluhan, Kecamatan Wirobrajan.
Ia yang merupakan penyedia jasa makanan bergabung dengan Nglarisi belum lama ini, sebelum aplikasi tersebut secara resmi diluncurkan Pemerintah Kota Yogyakarta pada Kamis (27/6/2019).
Ia mendaftarkan diri melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, dan Perlindungan Anak (DPMPPA) Kota Yogyakarta dengan membawa persyaratan yakni menunjukkan KTP domisili kota, NPWP, nomor rekening, daftar anggota dan koordinator.
Kelompoknya yang berjumlah 5 orang dengan 2 diantaranya merupakan warga Keluarga Menuju Sejahtera (KMS) telah menerima belasan pesanan hingga saat ini.
"Kalau pesanan yang ada di luar aplikasi banyak. Ini karena aplikasinya juga masih baru," bebernya kepada Tribun Jogja.
Selama ini, kelompoknya tersebut telah rutin menerima pesanan, baik dari dalam lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta maupun pesanan yang datang dari luar.
Kelompok Az-Zahra menawarkan nasi box yang dibanderol mulai harga Rp 18ribu per dus dan juga snack mulai harga Rp 9ribu per dus.
"Kalau omzet rata-rata bisa Rp5juta - Rp10 juta per bulan," ucapnya.
Sebelum ada Nglarisi, ia mengatakan sistem pembayaran pesanan dari lingkungan pemerintahan dibagi menjadi dua, yakni tunai dan nontunai.
Pembayaran tunai hanya bisa dilakukan ketika jumlah pesanan di bawah Rp 500ribu sementara untuk pesanan di atas Rp 500ribu harus menggunakan sistem nontunai.
"Kalau dulu, saat ada pesanan, memang uang tidak bisa langsung kami terima karena harus melengkapi berbagai hal. Tapi denga Nglarisi lebih untung karena pembayaran real time. Lalu juga selama ini OPD punya langganan sendiri dan belum merata. Harapannya di Nglarisi, pembeliannya bisa lebih merata," tegasnya. (*)