Yogyakarta

Akhir Tahun, Penerbangan Internasional Diharapkan Sudah Beralih ke YIA

Mantinya penerbangan asing yang ada di Adisutjipto seluruhnya akan dialihkan ke YIA. Adisutjipto hanya diperuntukkan untuk penerbangan domestik.

Penulis: Siti Umaiyah | Editor: Gaya Lufityanti
Tribun Jogja/Singgih Wahyu
Pesawat Batik Air mendarat perdana di Bandara YIA Kulon Progo, Rabu (29/5/2019). 

TRIBUNJOGJA.COM - General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Internasional Adisutjipto, Agus Pandu Purnama berharap, nantinya pada akhir bulan Penerbangan Internasional yang tadinya berada di Bandara Internasional Adisutjipto sudah beralih ke Yogyakarta International Airport (YIA).

Pandu menjelaskan, untuk mengambil alih rute asing paling tidak membutuhkan waktu satu bulan hingga dua bulan lamanya.

Saat ini pihaknya juga sedang melakukan proses penyelesaian Terminal Bandara, dan diperkirakan pembangunannya akan selesai pada September mendatang.

5 Inspirasi Gaya Lebaran Ala Yaseera yang Bakal Bikin Penampilanmu Tetap Kece

"Maskapai asing belum karena kita belum membuka rute Internasional. Kita akan pastikan pada saat seluruh terminal selesai. Namun permasalahannya proses untuk mengambil rute dari asing ke YIA butuh proses paling tidak satu hingga dua bulan. Sehingga dari September, Oktober, November Kita harapkan di akhir tahun (penerbangan) internasional yang bukan dari Yogyakarta yang sekarang," terangnya pada Tribunjogja.com.

Pandu menerangkan nantinya penerbangan asing yang ada di Adisutjipto seluruhnya akan dialihkan ke YIA. Adisutjipto sendiri hanya diperuntukkan untuk penerbangan domestik.

"Adisutjipto nanti hanya untuk domestik, kemudian sesuai dengan surat Direktur Utama kami ke Kementerian, Adisutjipto hanya untuk pesawat propeller, ditambah dengan Carter Flight baik domestik maupun internasional. Carter Flight hanya ada di Adisutjipto, tapi selebihnya yang Jet itu sesuai dengan surat akan dipindahkan ke YIA," ungkapnya.

Untuk itu, menurutnya ada problem yang juga harus diselesaikan, yakni mengenai akses menuju ke YIA. Seperti Kereta Api maupun Jalan Raya harus siap benar dengan pengalihan tersebut.

YIA Dipasang Alat Automatic Weather System Buatan BMKG

Pasalnya, paling tidak dalam sehari akan ada 20 ribu lebih penumpang yang akan dipindahkan ke YIA.

"Memang ada problem, ini kan kita 8,4 juta penumpang setahun, apabila dipindahkan ke YIA memang kami butuh aksesibilitas, seperti kereta api harus siap, jalan raya menuju kesana," ungkapnya.

Sampai dengan saat ini, Pandu mengatakan baru ada 5 penerbangan reguler yang ada di YIA.

Jumlah tersebut akan terus bertambah, karena Garuda juga berniat untuk bergabung di YIA.

"Direktur Komersial juga mengatakan Garuda juga berminat mengambil alih ataupun ikut bagian di YIA untuk operasional Garuda. Secara prinsip fasilitas Garuda di YIA sudah sangat memenuhi rute tertentu untuk di buka di YIA," ungkapnya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved