Kisah Driver Ojol Lolos Jadi DPRD Medan, Modal Awal Cuma 5 Suara, Orangtua, Istri dan Saudara

Modal saya punya Rp 10 juta, itu pun tak ada saat itu. Lalu soal suara, saya punya lima suara lah

Editor: Iwan Al Khasni
KOMPAS.com/Dewantoro
Erwin Siahaan, driver ojek online ini memperoleh suara 2.038 dan berhasil lolos menjadi anggota DPRD Kota Medan, Senin (13/5/2019). 

Kisah Driver Ojol Lolos Jadi DPRD, Modal Awal Cuma 5 Suara, Orangtua, Istri dan Saudara

TRIBUNJOGJA.COM ------ Erwin Siahaan, seorang driver ojek online yang juga berprofesi sebagai sopir salah satu bank swasta asal Medan, Sumatera Utara (Sumut), lolos menjadi anggota DPRD Medan pada Pileg 2019.

Ditemui di rumahnya di Jalan Maju Raya, Kelurahan Kwala Bekala, Kecamatan Medan Johor, Senin (13/5/2019),

Erwin menceritakan perjuangannya hingga akhirnya terpilih menjadi wakil rakyat. Erwin sempat menyinggung keinginannya menjadi caleg karena Presiden Joko Widodo
(Jokowi) dan istrinya, Iriana Jokowi, mendatangi mimpi istrinya.

Erwin menceritakan, mengikuti pileg melalui Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Awalnya dia berencana ikut pileg melalui Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Namun, tak kesampaian karena terkendala beberapa hal.

Erwin juga mencoba untuk mendaftar caleg melalui Partai Nasional Demokrat (Nasdem). Saat itu, dia membaca pengumuman pembukaan caleg Nasdem.

Erwin datang ke Nasdem di Jalan Monginsidi. Lagi-lagi ada kendala. Sampai suatu hari ada saudaranya yang sakit maag.

Dia mencarikan obat tradisional ke seseorang yang mengerti obat tradisional dari daun atau bunga, yang ternyata memiliki kerabat di Jakarta yang aktif di PSI.

Dia lalu berkomunikasi. "Saya lalu mendalami dan mempelajari tentang PSI ini. Saya suka karena partai ini visioner dan anti intoleransi. Saya katakan lah, saya bisa
pegang Medan Johor. Kita besarin lah PSI ini," katanya, Senin.

Ketika itu, kata dia, terbuka pendaftaran caleg. Erwin nekad nyaleg walaupun tak punya modal. Rumah masih mengontrak dan sepeda motor pun masih kredit. Erwin akhirnya
mendaftarkan dirinya ke PSI di hari terakhir dengan melampirkan dokumen-dokumen yang diperlukan.

Saat diwawancara, dia sering ditertawakan, terutama saat menyangkut modal uang dan target suara.

"Modal saya punya Rp 10 juta, itu pun tak ada saat itu. Lalu soal suara, saya punya lima suara lah, orangtuaku, istriku, dan saudaraku," katanya.

Hingga akhirnya memasuki musim kampanye, Erwin sempat kepikiran karena uang modal kampanye yang dia miliki pas-pasan. Erwin kerap merenung sepulang kerja atau narik
ojek online.

Beberapa hari kemudian, orangtuanya datang membawa gulai ayam. Di situ ibunya berbicara dengan serius kepadanya.

"Dia bilang, 'Kalau di situ memang rezekimu, pasti adalah jalanmu ke situ. Aku percaya samamu'," katanya sambil mengusap air matanya.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved