Kulon Progo

Atasi Blank Spot Sinyal Seluler, Kulon Progo Luncurkan PulsaKu

PulsaKu merupakan program penyediaan jaringan seluler bagi warga di areal yang cenderung belum tersentuh sinyalnya.

Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Kulonprogo 

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Warga di area blank spot sinyal seluler di Kulon Progo kini boleh sedikit bernapas lega.

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo meluncurkan program PulsaKu untuk mengatasi kendala komunikasi di wilayah tersebut.

PulsaKu merupakan program penyediaan jaringan seluler bagi warga di areal yang cenderung belum tersentuh sinyalnya.

Program itu memungkinkan warga menikmati sinyal seluler melalui instalasi menara transceiver dan WiFi repeater yang dibangun.

Sebagai proyek percontohan, progam PulsaKu diterapkan di wilayah Desa Hargowilis dan Hargotirto, Kecamatan Kokap.

Warga cukup membeli voucher pulsa Rp20.000 di Badan usaha Milik Desa (BUMDes) setempat dan bisa mengakses jaringan dengan kecepatan transfer data cukup tinggi selama sebulan penuh.

Peluncuran PulsaKu dilakukan pada Rabu (2/3/2019).

Ditandai dengan uji coba teleconference oleh Wakil Bupati Kulon Progo dengan para dukuh di Kokap.

"PulsaKu ini sungguh out of the box dan jadi terobosan kami. Sudah diujicoba untuk streaming dengan semua dukuh di desa tersebut. Respon masyarakat sangat senang karena hanya dengan Rp20.000 bisa telepon dan internet sepuasnya. Mungkin kalau disuruh pilih, mereka bakal pilih pulsa ketimbang beras miskin (raskin)," kata Bupati Kulon Progo, Hasto Wardoyo pada Tribunjogja.com, Rabu (27/3/2019).

Baca: KPU Kulon Progo Temukan Ribuan Lembar Surat Suara Rusak

Menurut Hasto, PulsaKu juga menjadi wujud lain dari program Bela Beli Kulon Progo karena di dalamnya mengandung prinsip kemandirian, baik dalam bidang ekonomi maupun komunikasi.

PulsaKu dikelola BUMDes sehingga membawa keuntungan dan kemandirian ekonomi warga desa.

Apalagi, kebutuhan akan pulsa seluler di Kulon Progo selama ini cukup mendominasi angka belanja warga.

Pada 2018, kata Hasto, nilai belanja pulsa dari warga Kulon Progo mencapai Rp74 miliar.

Di Hargotirto sendiri ada sekitar 9.000 nomor seluler aktif dan belanja pulsa tiap orang bisa setidaknya Rp100.000 per orang.

"Padahal itu bukan desa besar dan penduduknya belum banyak, alangkah indahnya bila belanja itu digeser ke BUMDes sehingga ada pendapatan dari jual pulsa. Mudah-mudahan program ini bisa menjembatani atau menjadi backbone (tulang punggung), munculnya inovasi atau bentuk start up di masa depan," kata Hasto.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved