Bantul

Enam SMK di Bantul Menumpang UNBK di Sekolah Lain

6 SMK di Bantul tak bisa menyelenggarakan UNBK secara mandiri dan harus menumpang di sekolah lain untuk pelaksanaan UNBK ini.

Penulis: Amalia Nurul F | Editor: Hari Susmayanti
Tribun Jogja/ Amalia Nurul Fathonaty
Bupati Bantul Suharsono memantau pelaksanaan UNBK di SMK Negeri 1 Bantul, Senin (25/3/2019) pagi. 

TRIBUNJOGJA.COM - Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dimulai serentak pada Senin (25/3/2019) hingga 28 Maret nanti. Di Bantul ada 5.752 siswa dari 49 SMK yang mengikuti UNBK.

Namun ada enam SMK yang tak bisa menyelenggarakan UNBK secara mandiri dan harus menumpang di sekolah lain untuk pelaksanaan UNBK ini.

Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Balai Pendidikan Menengah (Dikmen) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) DIY Wilayah Bantul, Suhirman.

Baca: Proses Login Bermasalah, Pelaksanaan UNBK SMK di Sleman Tertunda 10 Menit

Baca: Kisi-kisi Ujian Nasional SMA dan MA 2019 dan Panduan UNBK Matematika, Bahasa Indonesia dan Inggris

Alasan bergabungnya beberapa SMK ke SMK lainnya ini karena jumlah siswa yang kurang dari 20. Jumlah minimal tersebut menjadi persyaratan untuk menyelenggarakan UNBK.

"Ada yang gabung enam, karena pertama komputernya belum memadai, kedua mungkin aplikasinya belum cukup, ketiga siswanya kurang dari 20," jelas Suhirman di sela mendampingi Bupati Bantul memantau penyelenggaraan UNBK di SMK Negeri 1 Bantul, Senin (25/3/2019) pagi.

Enam SMK tersebut yakni SMK Nuzula Husada menumpang ke SMK Arrahmah Srandakan, SMK Teknologi Induk Bantul ke SMK Sanden, SMK Buwana Karya ke SMK Pandak, SMK YIPK ke SMK Pleret, SMK Santo Paulus ke SMK Putratama Sedayu, dan SMK Dharma Bhakti ke SMK 17 Bantul. (tribunjogja)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved