Batu Berelief Sosok Lelaki Tua Berjenggot Itu Ditemukan Tak Sengaja di Makam Planden, Sleman

Batu Berelief Resi Ini Ditemukan Tak Sengaja Gara-gara Ada yang Tersandung

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Awal Desember 2018, tepatnya 9 Desember, sejumlah pegiat sejarah dari komunitas Kandang Kebo mengunjungi Planden di Desa Sendangrejo, Minggir, Sleman.

Blusukan diawali info keberadaan sejumlah fragmen kuna di sebuah makam. Pawirorejo, seorang “blusuker” asal Gamping, Sleman, sebelumnya pernah sekilas mengunjungi lokasi.

Baca artikel sebelumnya :

Arca Mungil Ini Bisa Bantu Menguak Misteri Candi Kuna di Bawah Makam Planden Sleman

Ada Fragmen Batu Berwajah Banaspati dan Tupai di Pagar Kuburan Mbah Soma di Minggir, Sleman

Memang terdapat penampakan batu-batu candi, dan fragmen relief yang menarik di pagar makam Mbah Soma, warga Planden.

Juga ditemukan tersandar di luar pagar makam sebuah arca yang sudah hilang kaki dan kepalanya. Kondisi arca mungil itu masih sangat baik. Pahatannya cukup halus dan ornamen hiasan tubuhnya juga terlihat jelas.

Demi keamanan, arca itu kemudian dipindahkan ke rumah Kepala Dukuh Planden, Nuryanto. Nah, ketika masih blusukan di lokasi makam, Teddy Pitrasari, seorang anggota komunitas Kandang Kebo tersandung batu yang nongol sedikit di permukaan tanah.

Letaknya tak begitu jauh dari makam Mbah Soma. Penasaran, Teddy menggaruk tanah di sekitar batu yang nongol tadi. Ternyata bukan batu kecil. Yang nongol tersebut ternyata bagian sudut fragmen batu berelief.

Setelah agak dalam, terlihatlah sosok laki-laki tua berjenggot yang biasanya disebut resi, dipahatkan sebagai relief di sebuah relung. Ukuran fragmen batu berelief ini sama dengan batu yang ditempel di kiri kanan pagar makam Mbah Soma.

Artefak batu berelief ini belum banyak yang tahu. Termasuk Kepala Dukuh Planden. Akhirnya batu itu kembali diurug tanah oleh Teddy, di lokasinya yang masih sama. Hari ini, Sabtu (23/3/2019), batu berelief itu kabarnya akan diangkat untuk diamankan di rumah Dukuh Planden.

Demi keamanan juga karena beberapa waktu lalu Nuryanto menerima laporan warga ada warga tak dikenal masuk kuburan dan diduga kuat membawa pergi batu kuna. Dari foto yang diperoleh Tribunjogja.com, seorang arkeolog yang enggan disebut identitasnya menyebut relief itu sosok resi.

“Ini melengkapi ornamen kemungkinan vidhyadara/vidhyadari yang ditempel di pagar. Itu makhluk kahyangan di bawah dewa. Di candi biasanya untuk melukiskan keadaan kahyangan. Bisa juga digambarkan kinara-kinari,” katanya.

Relief resi yang dalam posisi duduk samadi, kedua tangan ditangkupkan, menurutnya juga untuk menggambarkan dunia kahyangan, terutama di brahmaloka. Dilihat dari temuan fisik permukaan, situs kuna di makam Planden itu berciri Hindu/Siwa.

Mei Anjar Wintolo, warga Margodadi, Seyegan, Sleman, mengatakan, Sleman bagian barat sangat kaya akan artefak kuna. Sebagian besar masih terpendam di bawah permukaan tanah. Beberapa jejak kekunaan ditemukan di makam umum.

Selain makam Planden, jejak kuat masa kuna ditemukan di makam Gaten, Tempel, Sleman. Kemudian juga ada di makam Nglengkong, masih di wilayah Tempel. Selain itu ada batu-batu kuna di makam Jetis, dan sebaran batu kuna di wilayah Sumberadi, Sleman.