Korban Banjir di Stadion Cangkring Kulonprogo Mulai Keluhkan Pusing dan Sakit Perut

Titik pengungsian dipusatkan di Stadion Cangkring di mana Dinas Sosial setempat sudah membuka dapur umum

Tribun Jogja/ Singgih Wahyu Nugraha
Para pengungsi di Stadion Cangkring Kulonprogo 

TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulonprogo mencatat ada 20 titik banjir di empat kecamatan setelah hujan deras pada Minggu (17/3/2019).

Yakni di wilayah Kecamatan Wates, Panjatan, Pengasih, dan Temon.

Kasi Kedaruratan dan Logistik, BPBD KulonProgo, Suhardiyana, mengatakan titik terparah ada di wilayah Wates dan Panjatan karena terkena luapan air sungai Serang yang tanggulnya jebol di wilayah Desa Bendungan.

Baca: Sutopo: 2 Hari ke Depan Waspadai Banjir dan Longsor di Wilayah Yogyakarta

Kejadian itu menyebabkan ratusan jiwa harus mengungsi karena rumahnya terendam banjir.

Untuk kedua wilayah itu, titik pengungsian dipusatkan di Stadion Cangkring di mana Dinas Sosial setempat sudah membuka dapur umum mobile guna menangani kebutuhan logistik bagi warga pengungsi.

"Dapur umum sudah tersedia dan kami berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) untuk perbaikan tanggul yang jebol," kata Suhardiyana, Senin (18/3/2019).

Koordinator Pengungsian Stadion Cangkring, AKP Heru Meiyanto, mengatakan hingga jelang tengah hari ada sekitar 442 warga yang diungsikan ke stadion tersebut.

Mereka berasal dari wilayah Pedukuhan Kauman, Dondong, Berenan, dan Bendungan Kidul di Desa Bendungan, Kecamatan Wates yang terdampak langsung oleh kejadian jebolnya tanggul sungai.

Yakni laki-laki sebanyak 102 jiwa, perempuan 176 jiwa, balita 21 jiwa, dan lansia ada 102 jiwa.

Selain dari Bendungan juga ditambah 40 warga dari Panjatan yang juga terdampak banjir luapan SUngai Serang tersebut.

Mereka sebelumnya diungsikan di kantor Kecamatan Panjatan namun belakangan turut tergenang banjir sehingga dipindahkan ke stadion.

"Pengungsi kami pusatkan di stadion ini karena tempatnya representatif dan memudahkan dalam koordinasi penanganan. Warga kami tempatkan di lorong-lorong bangunan stadion dan kita beri filed bed," kata Heru,

Bantuan sejauh ini masih terus berdatangan dari berbagai pihak seperti Dinas Sosial, Tagana, PMI, Baznas, dan organisasi kemanusiaan lainnya.

Penanganan saat ini masih berfokus pada penyediaan logistik bagi pengungsi. Antara lain kebutuhan makanan dan logistik untuk keperluan mandi cuci kakus (MCK) seperti selimut, pakaian, pembalut wanita, popok bayi, hingga obat-obatan.

"Sekarang banyak pengungsi yang mengeluhkan pusing dan sakit perut. Itu jadi fokus penanganan kami saat ini dengan pemeriksaan kesehatan pengungsi,"kata Heru. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved