2 Siswi SMP di Kulon Progo Ogah Ikut UNBK 2019, Gara-gara Terlanjur Dekat dengan Lawan Jenis
Alasannya kedua siswi tersebut enggan bersekolah lagi karena ada kejadian yang tidak diinginkan, keduanya juga sempat mogok sekolah
Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Iwan Al Khasni
2 Siswi SMP di Kulon Progo Ogah Ikut UNBK, Disdikpora Sebut karena Dekat dengan Lawan Jenis
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) sedianya akan digelar pada 22-25 April 2019.
2 siswi di Kulon Progo urung mengikuti ujian tersebut atas permintaan pihak keluarga.
Kedua siswi itu sebelumnya bersekolah di wilayah Panjatan dan Kalibawang.
Namun, sebelum validasi data peserta ujian pada Januari lalu, orangtua masing-masing pelajar tersebut mengajukan permintaan pengunduran diri sang anak dari sekolah maupun sebagai peserta UNBK.
Alasannya, kedua siswi tersebut enggan bersekolah lagi karena ada kejadian yang tidak diinginkan.
Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian SMP, Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kulon Progo, Sumarni enggan menyebut jelas alasan di balik pengunduran diri kedua sisi tersebut.
Ia hanya menyebut bahwa kedua remaja itu sempat mogok sekolah setelah menjalin kedekatan dengan lawan jenis.
"Mereka sama-sama tidak mau sekolah lagi setelah dekat dengan lawan jenis,"kata Sumarni, Kamis (14/3/2019).
Pihak sekolah sebetulnya sudah tiga kali melakukan kunjungan kepada kedua siswi tersebut dengan harapan ada penyelesaian persoalan.
Namun, siswi tetap bergeming untuk tidak melanjutkan pendidikannya.
Setelah itu, orangtua siswi membuat surat pengunduran diri kepada sekolah.
Sumarni mengatakan, pihaknya tidak serta merta membiarkan hal itu terjadi begitu saja.
Disdikpora sempat memberi pengarahan kepada orangtua siswi agar tetap mengikutsertakan sang anak dalam kegiatan pendidikan wajib 12 tahun sebagaimana diwajibkan pemerintah.
"Kami arahkan untuk melanjutkan melalui pendidikan kesetaraan di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Dengan demikian, mereka tidak putus sekolah,"kata Sumarni.