Setelah Diburu AS, Arab Saudi Cabut Kewarganegaraan Hamza bin Laden
Putra pemimpin Al Qaeda, Hamza bin Laden, yang diburu pemerintah AS, dilaporkan telah dicabut kewarganegaraannya oleh Arab Saudi.
TRIBUNJOGJA.COM - Putra pemimpin Al Qaeda, Hamza bin Laden dilaporkan telah dicabut kewarganegaraannya oleh Arab Saudi.
Pengumuman yang disampaikan Kementerian Dalam Negeri Saudi itu terjadi setelah Amerika Serikat (AS) menawarkan hadiah uang.
Sebelumnya, Jumat (2/3/2019), AS menawarkan hadiah 1 juta dolar atau sekitar Rp 14,1 miliar, bagi siapapun yang bisa menemukan lokasi Hamza.
Sejarah Konflik Pakistan-India: Saat Dua Negara Tetangga Berebut Wilayah Kashmir
Pria yang saat ini berusia 30-an tersebut diyakini mendampingi ayahnya Osama bin Laden ketika serangan 11 September 2001 di New York City dan Washington.
Selain itu, sosok kunci Al Qaeda itu berada di Pakistan bersama Osama bin Laden tatkala AS menggelar invasi ke Afghanistan.
Hamza diperkenalkan pertama kali lewat rekaman suara oleh pemimpin Al Qaeda baru Ayman al-Zawahiri pada 2015. Dia pun menjadi suara kaum muda di tengah kesulitan pemimpin senior menginspirasi.

Dia menyerukan adanya aksi teror di ibu kota negara Barat dan mengancam bakal membalas dendam atas kematian ayahnya, berdasarkan keterangan Kemenlu AS pada 2017.
Hamza mengancam bakal menargetkan AS dan mendesak suku di Arab Saudi untuk bergabung dengan Al Qaeda di Yaman, dan melawan Riyadh.
Osama bin Laden tewas oleh pasukan khusus AS ketika melaksanakan operasi penyerbuan di persembunyiannya di Pakistan pada Mei 2011.
Saat pengepungan tersebut, Hamza diyakini tengah menjadi tahanan rumah di Iran. Dari dokumen yang ditemukan, bawahan Bin Laden berusaha menyatukan Hamza dengan ayahnya.
Berdasarkan jurnal resmi Um al-Qura, keputusan mencabut kewarganegaraan Hamza sudah disepakati Arab Saudi sejak November 2018. (Ardi Priyatno Utomo)
.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Arab Saudi Cabut Kewarganegaraan Putra Osama bin Laden"