Prabowo Subianto Minta Maaf dan Ngaku Malu kepada Seniornya Ini, Pernah Tak Mendukung Saat Pilkada
Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto meminta maaf kepada mantan Gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo dalam acara Prabowo Menyapa
Penulis: Wahyu Setiawan Nugroho | Editor: Iwan Al Khasni
Prabowo Subianto Minta Maaf dan Ngaku Malu kepada Seniornya Ini, Pernah Ogah Dukung Saat Pilkada
Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto meminta maaf kepada mantan Gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo dalam acara Prabowo Menyapa di Grand
Pacific Hall, Sleman Rabu (27/2/2019).
Permohonan maaf Prabowo, ia sampaikan dalam sela pidato kebangsaannya di acara tersebut.
Baca: Penerimaan Dana Kampanye BPN Rp 134 Miliar, Sandiaga Sumbang Rp 95,4 M, Prabowo Rp36,4 M
Seperti diketahui Bibit Waluyo saat ini menjadi salah satu relawan yang mendukung penuh Prabowo maju dalam pilpres sekaligus menjadi Ketua Panitia Acara Prabowo
Menyapa yang dilaksanakan di Sleman.
Bibit diketahui juga menjadi relawan yang menggerakkan purnawirawan TNI Polri di Jateng DIY untuk mendukung Prabowo.
"Saya dihadapan khalayak ramai saat ini, mau minta maaf sama pak Bibit Waluyo yang saat itu Pak Bibit mau maju lagi jadi Gubernur Jawa Tengah," kata Prabowo dihadapan
ribuan simpatisan.
Prabowo menjelaskan, saat itu Bibit Waluyo bakal maju lagi dalam pencalonan Gubernur lewat partai Gerindra namun rupanya partainya menolak.
Prabowo mengaku bersalah karena menolak Bibit Waluyo kembali maju lewat partainya.
Prabowo beralasan, waktu itu dirinya tengah belajar politik dan belum mengerti teknik politik yang harus ia gunakan.
"Waktu itu Partai Gerindra punya kursi dan Pak Bibit mau maju, saya tanya sama orang-orang saya yang di Semarang, bagaimana kalau kita dukung Pak Bibit, beliau dulu
senior saya, panglima perang hebat, terus kata orang-orang saya, Pak bibit nggak punya uang pak, karena waktu itu saya masih belajar politik dan belum ngerti jadi
nggak jadi dukung, saya minta maaf pak, saya malu," terang Prabowo.
"Harusnya waktu itu, saya bilang meskipun nggak punya uang kita harus tetap dukung Pak Bibit Waluyo," katanya.
Selain itu, Prabowo juga menyinggung buruknya politisi yang ada di Indonesia.
Prabowo menyebut politik di Indonesia sangat sulit dan penuh dengan kebohongan.
"Saya waktu itu lagi belajar politik, belum mengerti, dulu tahunya hanya perang ternyata politik itu lebih sulit dari perang apalagi politik di Indonesia dari 15 politisi yang bohong ada 16 orang, di politik rupanya bohong itu biasa, padahal kami terbiasa digembleng lurus, A ya A, B ya B," tukas Prabowo.
"Rupanya di Indonesia ini banyak pat gulipat, kong kalikong," tutup Prabowo.

- Penerimaan Dana Kampanye BPN Rp 134 Miliar, Sandiaga Sumbang Rp 95,4 M, Prabowo Rp36,4 M
-
Di Yogyakarta, Prabowo Singgung Kekayaan Negara yang Mengalir ke Luar Negeri
Bibit Dukung Prabowo