Yogyakarta

Kadinsos DIY Berharap Serangan Umum 1 Maret dan HKSN Diperingati Serentak Nasional

Selain itu, hari kesetiakawanan sosial nasional (HKSN) yang diperingati tanggal 20 Desember juga perlu dijadikan hari besar nasional.

Penulis: Agung Ismiyanto | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
ilustrasi 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kepala Dinas Sosial DIY, Untung Sukaryadi mengusulkan peringatan serangan umum 1 Maret bisa menjadi hari besar nasional.

Selain itu, hari kesetiakawanan sosial nasional (HKSN) yang diperingati tanggal 20 Desember juga perlu dijadikan hari besar nasional.

“Peran Yogyakarta sangat besar dalam sejarah berdirinya NKRI. Mengapa, peringatan serangan umum 1 Maret ini tidak dijadikan hari besar nasional,” katanya, Senin (18/2/2019).

Baca: Hari Ini Pameran Serangan Umum 1 Maret di Benteng Vredeburg Akan Ditutup

Untung menjelaskan, peranan Yogyakarta tak terelakkan dalam mengusir penjajah di negara ini.

Walaupun hanya dilaksanakan selama 6 jam saja, namun Serangan Oemoem Satu Maret dapat membuka mata dunia dan membuktikan kepada dunia internasional bahwa TNI – Negara Republik Indonesia masih ada dan cukup kuat.

Sehingga, dengan demikian dapat memperkuat posisi Indonesia dalam perundingan yang sedang berlangsung di Dewan Keamanan PBB dengan tujuan utama untuk mematahkan moral pasukan Belanda.

“Ini juga membuktikan pada dunia internasional bahwa TNI masih mempunyai kekuatan untuk mengadakan perlawanan,” urainya.

Baca: Parade Juang Serangan Umum 1 Maret 1949 Libatkan Lebih Banyak Elemen

Selain itu, Untung juga mengatakan, HKSN juga seharusnya menjadi hari besar nasional.

Hal ini agar pesan sosial nasional perwujudan budaya nusantara yakni gotong royong bisa digaungkan.

Keputusan ini pun bukan hanya sekadar melalui keputusan menteri (Kepmen) namun juga Keputusan Presiden (Keppres).

“Muncul hari-hari besar nasional yang lain tetapi mengapa HKSN dan Serangan 1 Maret belum jadi hari besar nasional. Ini perlu intervensi politis dan saya sampaikan pada saat kunjungan kerja komisi 8 DPR beberapa waktu lalu,” urainya.

Danrem 072/PMK melalui Kasrem 072/Pmk Kolonel Kav Puji Setiono juga menyampaikan pelaksanaan peringatan Serangan Umum 1 Maret tahun ini diharapkan dapat dilaksanakan secara bersama-sama oleh seluruh instansi pemerintah maupun organisasi-organisasi yang ada di Yogyakarta, tidak lagi dilaksanakan sendiri-sendiri seperti tahun-tahun sebelumnya.

Untuk itulah, pada peringatan Serangan Umum 1 Maret tahun ini, Korem 072/PMK berkolaborasi dengan Disbud DIY.

Baca: Asyiknya Mendengar Sejarah Peristiwa Serangan Umum 1 Maret Langsung dari Pelaku Sejarah

"Peringatan Serangan Umum 1 Maret ini merupakan kegiatan yang besar yang seyogyanya dilaksanakan secara bersama-sama oleh semua yang mempunyai kepentingan baik dari Pemerintah Daerah maupun organisasi-organisasi kemasyarakatan yang ada, sehingga acara ini bisa menjadi even nasional kedepannya," katanya.

Kasrem menambahkan sebagai generasi penerus kita harus mengetahui bahwa peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 sangat penting.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved