Soccer Style

Eks Manajer Yakini PSS Sleman Menjadi Korban Kasus Pengaturan Skor

Menurutnya, ada pihak tidak bertanggungjawab, yang ingin mencari kesempatan dan melempar Laskar Sembada ke dalam pusaran konflik tersebut.

Editor: Gaya Lufityanti
youthincmag.com
ilustrasi kasus pengaturan skor 

TRIBUNJOGJA.COM - Manajer PSS Sleman musim lalu, Sismantoro dan headcoach Seto Nurdiantoro diperiksa sebagai saksi, oleh Satgas Antimafia Bola, di Jakarta, Rabu (13/2/2019) silam.

Selain keduanya, mantan anggota Exco PSSI, Hidayat, juga turut diperiksa.

Pemeriksaan tersebut, berkaitan dengan dugaan suap dalam pertandingan Liga 2 2018, kala PSS Sleman menjamu Madura FC, pada awal Mei tahun lalu.

Dalam proses pemeriksaan itu, Sismantoro juga mengaku dipertemukan langsung dengan sosok Hidayat.

Hidayat sendiri, yang saat ini telah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai anggota executive committee federasi sepakbola Indonesia, selama ini disebut-sebut telah menawarkan suap kepada tim Madura FC, agar mengalah dari PSS Sleman di laga fase grup.

"Saya dipertemukan dengan Hidayat. Lalu ditanyakan ke dia, apakah kenal manajer PSS tidak? ya dia bilang tidak kenal. Nah, ternyata dia nggak kenal saya. Kita tidak saling kenal," terangnya pada Tribunjogja.com, Kamis (14/2/2019).

Baca: Unboxing Kuliner: 4 Menu Makan Siang Vegetarian di Yogyakarta

Sismantoro menegaskan, PSS Sleman menjadi korban dalam kasus pengaturan skor, atau match fixing.

Menurutnya, ada pihak tidak bertanggungjawab, yang ingin mencari kesempatan dan melempar Laskar Sembada ke dalam pusaran konflik berkepanjangan tersebut.

"Setelah saya runut kejadiannya, kok saya rasa seperti ini ya. Kalau seperti ini kan PSS menjadi korban. PSS menjadi korban oknum tidak bertanggung jawab," tegasnya.

Bukan tanpa alasan, pria yang juga menjabat sebagi Lurah Candibinangun, Pakem, Sleman itu merasakan kejanggalan, mengingat PSS Sleman diperkuat deretan pemain kelas wahid di kompetisi lalu, namun sekarang dikait-kaitkan dengan praktek pengaturan skor.

"Karena PSS materi pemainnya di atas rata-rata. Ada yang memanfaatkan momen ini. Dengan kondisi tim PSS yang bagus, mereka cari kesempatan, orang-orang tidak bertanggungjawab itu," katanya.

Baca: Seto Tetap Dampingi PSS Sleman Usai Penuhi Panggilan Satgas Antimafia Bola

"Saya tidak tahu, dia komunikasinya dengan siapa. Tapi, anggapan saya seperti itu, PSS jadi korban, ada yang mengambil kesempatan, memanfaatkan momen yang tahu situasi kondisi di sepak bola tanah air," imbuh Sismantoro.

Apalagi, ia meyakini, semua gol yang dilesakkan PSS Sleman di sepanjang kompetisi musim lalu, tercipta lewat proses murni, kecuali gol berbau offside kala PSS menjamu Madura FC di 8 besar.

Namun, ia menuturkan, dalam gol itu, tidak ada intervensi dari kubu PSS.

"Semua gol kita murni, tapi mungkin sama yang Madura FC itu offside. Tapi, kita tidak bisa intervensi loh, masalah offside itu sudah bukan ranah saya, dan saat kejadian itu, posisi saya tidak melihat, kebetulan saya baru di kamar kecil," cetusnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved