Bupati Bantul : Laporkan, Bila ada Warga Bantul Kurang Mampu dan Butuh Bantuan

Suharsono menjawab Kepala Dinas yang tahu angka pastinya tapi sebanyak-banyaknya bahkan kalau kurang ditambahi lagi

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Ahmad Syarifudin
Bupati Bantul, Suharsono, saat mengunjungi rumah Sukasni, penderita kanker Nasofaring carsinoma stadium 4b di Desa/Kecamatan Dlingo. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ahmad Syarifudin

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Pemerintah Kabupaten Bantul di bawah kepemimpinan Suharsono mengaku berkomitmen untuk memperhatikan dan membantu warga yang kurang mampu.

Ia mengimbau kepada Lurah Desa hingga Camat untuk memperhatikan warganya, dan segera melaporkan apabila ada warganya yang butuh bantuan.

"Saya mengimbau kepada Pak Lurah dan Pak camat kalau ada warganya yang perlu perhatian dari pemerintah, langsung saja kasih laporan," ujar Suharsono, saat mengunjungi rumah Sukasni, penderita kanker nasofaring carsinoma stadium 4b di Desa/Kecamatan Dlingo, Bantul, Jumat (25/1/2019) kemarin.

Suharsono bersama istrinya datang ke rumah Sukasni memberikan sejumlah bantuan.

Menurutnya, bukan hanya kepada Sukasni namun juga kepada warga Bantul lainnya yang memang membutuhkan bantuan akan diperhatikan.

Termasuk kepada warga yang masih tinggal di rumah yang tidak layak huni. Bupati mengaku memiliki program ribuan rumah untuk membantu warganya supaya tinggal dirumah yang layak.

"Saya ingin memperhatikan wong cilik. Mesakke (kasihan). Kita ini beruntung hidupnya cukup. Pokoknya pemerintah ingin memperhatikan wong cilik yang butuh bantuan. Baik rumah, baik warga yang terkena musibah dan sebagainya. Kita beri support dan kita beri semangat," tutur dia.

Ketika ditanya berapa anggaran sosial untuk membantu warga kurang mampu termasuk Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) tahun 2019.

Suharsono menjawab Kepala Dinas yang tahu angka pastinya tapi sebanyak-banyaknya bahkan kalau kurang ditambahi lagi.

Termasuk untuk bantuan RTLH ia mengaku ada anggaran untuk ribuan rumah.

"Ada ribuan, paling tidak minimal seribu (rumah). Pokoknya rumah harus layak, apalagi tidak punya jamban,"

"Saya merasakan trenyuh, warga kurang mampu harus ada perhatian dari Pemerintah," ucap dia. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved