Yogyakarta

Tukang Becak Malioboro Enggan Parkir di Parkiran Khusus Becak yang Baru

Pembangunan tempat parkir khusus becak tersebut untuk mengimbangi keterbatasan cowokan yang ada di sepanjang Jalan Malioboro.

Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
ilustrasi 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA- Pembangunan tempat parkir khusus becak yang berada di eks pendopo KB telah selesai sejak Desember 2018 lalu.

Namun hingga saat ini belum dimanfaatkan untuk parkir becak.

Pembangunan tempat parkir khusus becak tersebut untuk mengimbangi keterbatasan cowokan yang ada di sepanjang Jalan Malioboro.

Kepala Dinas Perhubungan DIY, Sigit Sapto Raharjo mengatakan tempat parkir sudah bisa digunakan oleh tukang becak.

Ia pun akan berkoordinasi dengan paguyuban-paguyuban becak di sekitar Malioboro.

Baca: Lebarkan Sayap, Naavagreen Akan Buka Cabang Baru di Bintaro dan Jambi

"Parkiran itu sudah bisa digunakan. Kan kami membangun supaya digunakan. Pembangunan sudah selesai dari Desember 2018, kontraknya sudah selesai kan pembangunan selesai. Silahkan kalau mau digunakan," katanya pada Tribunjogja.com, Selasa (22/1/2019).

"Nanti kami akan koordinasi dengan paguyuban, paling tidak yang Malioboro supaya bisa digunakan. Tempat parkir kan dekat dengan TKP ABA, dekat dengan stasiun, jadi cukup strategis," sambungnya.

Ia pun akan memasang petunjuk, sehingga paguyuban becak tidak ragu untuk menggunakan tempat parkir tersebut.

Meski telah diperbolehkan parkir, Ketua Paguyuban Becak, Jiyono mengatakan belum banyak yang memanfaatkannya.

Menurutnya saat ini masih banyak tukang becak yang mangkal di cowokan Malioboro.

Baca: Menteri ESDM Ignasius Jonan Luncurkan Becak Listrik UGM

"Sepertinya memang sudah selesai pembangunannya. Yang parkir di sana hanya sedikit, ya ada beberapa yang Malioboro Utara yang parkir. Tetapi masih banyak yang parkir di jalan Malioboro," katanya.

"Kalau di sana (parkiran becak) itu agak susah penumpang malah. Makanya kami parkir dicowokan. Karena kalau di Malioboro biasanya pada jalan, pakai becak untuk beli oleh-oleh," sambungnya.

Ia menambahkan saat ini tukang becak berbagi cowokan dengan andong di Jalan Malioboro.

Meski harus berbagi, namun tidak pernah terjadi perselisihan.

"Di jalan Malioboro kan ada beberapa cowokan. Ada yang sudah tertib cowokan khusus andong, ada yang cowokan khusus becak. Tetapi ya ada juga yang masih jadi satu. Karena sudah lama bekerja di sana, kami tidak pernah ada perselisihan," tambahnya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved