Sleman

Melihat Kehidupan Mahasiswa Asing di Yogyakarta: Membatik Hingga Belajar Bahasa Jawa

Melihat Kehidupan Mahasiswa Asing di Yogyakarta: Membatik Hingga Belajar Bahasa Jawa

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Hari Susmayanti
Tribun Jogja/Alexander Ermando
Warga asing yang sedang membatik dalam lomba yang diadakan oleh Kantor Imigrasi Kelas I TPI Yogyakarta, Minggu (20/01/2019) 

Laporan Reporter Tribun Jogja Alexander Ermando

TRIBUNJOGJA.COM - Yogyakarta memang menjadi salah satu magnet pariwisata di Indonesia. Tak heran, warga asing rajin berdatangan ke Kota Budaya ini.

Selain karena berwisata, banyaknya institusi pendidikan membuat warga asing juga tertarik untuk menjalani studi.

Johana Moticakova (25) misalnya, ia sudah berada di Yogyakarta sejak Oktober 2018 silam. Gadis asal Ceko ini sekarang sedang menjalani studi tentang desain tekstil.

"Saya kuliah di ISI Yogyakarta," kata Johana saat ditemui di Lomba Membatik Kantor Imigrasi Yogyakarta, Minggu (20/01/2019).

Baca: 50 WNA Ikut Lomba Membatik, Karyanya Nanti Akan Dipamerkan di Kantor Imigrasi Yogyakarta

Melalui studi tersebut lah ia bertemu dengan batik Indonesia. Johana mengaku langsung menyukai batik begitu pertama ia lihat.

Menurutnya, batik merupakan jenis dan motif kain yang sangat menarik. Apalagi proses pembuatannya mengandalkan bahan-bahan alami yang ada di lingkungan sekitar.

"Di Ceko saya belajar banyak tentang ornamen tekstil, dan bisa dibilang ornamen tekstil di Indonesia sangatlah menarik," jelas Johana.

Johana sendiri mengaku sebelumnya sudah belajar membuat batik. Hal itu ia lakukan selama menjalani studi di ISI Yogyakarta. Namun ia merasa membuat batik ternyata cukup sulit.

Seperti motif yang ia kerjakan saat lomba hari ini. Ia mengaku masih kesulitan dalam menggambar polanya dengan menggunakan canting. Oleh sebab itu, ia pesimis bisa memenangkan lomba.

Baca: Peringati Hari Bhakti Imigrasi ke-69, Puluhan Warga Negara Asing Ikut Lomba Membatik

Meski merasa kemampuan membatiknya belum mumpuni, Johana tetap senang bisa mengikuti lomba ini. Sebab ia bisa bertemu dengan banyak orang lokal.

"Sekalian saya belajar dan bertukar budaya dengan mereka," terang gadis berambut sebahu ini.

Le Ngoc Ai Nhung (24) juga menjadi salah satu warga asing yang menjadi peserta dalam Lomba Membatik Imigrasi Yogyakarta. Meski baru 4 bulan di Yogyakarta, bahasa Indonesia-nya sudah terhitung lancar.

Seperti Johana, gadis yang akrab disapa Ainun ini langsung jatuh cinta begitu melihat batik. Ia terutama sangat menyukai motifnya.

"Terutama di Yogya ini, batik sangat berkaitn erat dengan sejarah di sini," kata mahasiswi UNY ini.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved