Yogyakarta

Bedjokarto Project, Sampaikan Pesan Pemilu hingga Kebersihan Melalui Patung

Uniknya dari tujuh patung yang dibuat, ada patung yang membawa karung, kotak kayu, dan terompet berbentuk knalpot.

Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Christi Mahatma
Salah satu patung Bedjokarto yang memegang kantong kresek di Jalan Malioboro, Sabtu (5/1/2019) 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Menyuarakan pendapat bisa dilakukan dengan cara beragam.

Bisa dengan tulisan, melakukan orasi, gambar, bahkan melalui karya seni.

Karya seni, dalam hal ini patung menjadi alternatif seniman Yogyakarta untuk menyuarakan pendapat dan berbicara kepada masyarak dengan cara berbeda.

Sebut saja Tim Bedjokarto Project, yaitu Duvrart Angelo, Febrianto Tri Kurniawan Faisal Aditya, Danang Cahyo Nugroho, Roby Setiawan, dan Ruly Prasetya.

Dalam proyek tersebut, mereka membuat sebuah patung yang terbuat dari semen, dengan berat ratusan kilogram.

Patung tersebut dibuat lucu, wajahnya sedang tertawa lepas hingga giginya yang besar terlihat dan matanya menutup.

Baca: Patung Bedjokarto di Malioboro Mendapat Tanggapan Positif dari Wisatawan

Tubuhnya tambun dengan perut buncit, dibalut seragam Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

Uniknya dari tujuh patung yang dibuat, ada patung yang membawa karung, kotak kayu, dan terompet berbentuk knalpot.

Rupanya ada pesan yang ingin disampaikan melalui karya tersebut. Project Officer Bedjokarto Project, Danang Cahyo Nugroho mengungkapkan setiap patung memiliki makna yang berbeda.

"Kami memilih sosok yang nJogjani,yang identik dengan Yogya. Kalau andong sudah banyak, orang dengan surjan juga banyak, Lalu kami buat prajurit Keraton. Sebelumnya kami juga sudah konsultasi dulu, menurut informasi kalau dibuat persis malah tidak boleh, tetapi kalau beda boleh," ungkapnya saat dihubungi Tribun Jogja, Rabu (9/1/2019).

Baca: 19 Patung Penjaga Berwajah Seram Berusia 800 Tahun Ditemukan di Situs Kuno

"Lalu kenapa kami buat seperti itu? Karena itu menggambarkan karakter warga Yogyakarta. Wajahnya senyum dengan gigi besar-besar? Itu karena orang Jogja itu sumeh. Kenapa kok bentuknya gendut? itu karena tinggal di Jogja itu menyenangkan, makanya warganya bahagia jadinya gendut," sambungnya.

Membutuhkan waktu sekitar dua bulan untuk menyelesaikan patung tersebut.

Mulai dari menggambar ilustrasi,membuat patung, hingga memberi nilai dan nama untuk patung tersebut.

Bedjokarto, itulah nama patung tersebut. Bedjo berarti untung, dan karto berarti aman.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved