Bunyi Tembakan Terdengar di Libreville, Ibukota Gabon yang Dilanda Isu Kudeta
Bunyi tembakan terdengar di Libreville, Ibukota Gabon, seiring merebaknya kabar kudeta oleh kelompok militer
Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Mona Kriesdinar
TRIBUNJOGJA.COM, GABON – Bunyi tembakan terdengar di Libreville, Ibukota Gabon, seiring merebaknya kabar kudeta oleh kelompok militer, Seni (7/1/2019) subuh.
Sejauh ini belum ada laporan akurat dari ibukota negara bekas jajahan Prancis itu. Namun dipastikan, sekelompok tentara telah menduduki stasiun radio nasional negara itu, Senin subuh.
Stasiun televise Aljazeera menyebutkan, kelompok tentara itu dipimpin Letnan Kelly Ondo Obiang, pemimpin Gerakan Patriotik Pertahanan dan Pasukan Keamanan Gabon.
Obiang menyatakan, rekaman pidato Tahun Baru oleh Presiden Ali Bongo "memperkuat keraguan tentang kemampuan presiden untuk terus melaksanakan tanggung jawab pada negara”.

Sputniknews sebelumnya mengutip informasi yang disiarkan RFI, sebuah stasiun radio di benua hitam ini, kelompok militer yang merebut stasiun radio negara itu menyatakan diri sebagai Dewan Restorasi Nasional.
Kelompok bersenjata itu tiba di gedung stasiun radio pukul 04.00 waktu setempat, mengambilalih operasional dan mendeklarasikan diri lewat udara.
Diduga Kuat Terjadi Kudeta Militer di Negara Gabon
Sebuah video pendek yang terunggah di akun media social menunjukkan tiga tentara berada di studio stasiun radio. Dua berdiri mengawal seseorang berbaret hijau yang berbicara di depan mik.
Pidato singkat itu disampaikan dalam Bahasa Prancis dengan logat Gabon. Rekaman video ditutup yel-yel bersemangat oleh tiga tentara yang menenteng senjata serbu buatan AS dan Rusia.
Presiden Gabon Ali Bongo diterbangkan ke Riyadh, Saudi Arabia pada 24 Oktober 2018 karena serangan stroke. Sampai saat ini ia masih menjalani pengobatan lanjutan di Rabat, Maroko.
Pernyataan kelompok militer yang diduga memberontak ini muncul beberapa hari sesudah Presiden AS Donald Trump mengatakan telah mengirimkan 80 personil militer ke Gabon.
Pengiriman pasukan kecil itu sebagai antisipasi kemungkinan ledakan kerusuhan di Republik Demokratik Kongo yang sedang menggelar Pemilu. Gabon dan RDK bertetangga.
Pasukan khusus AS itu menurut Trump akan berada di Gabon hingga situasi di Kinshasa, ibukota RDK dinyatakan aman. Belum ada pihak yang mengomentari dugaan kudeta militer di Gabon ini.(Tribunjogja.com/ Sputniknews/xna)