Mbah Putih Apresiasi Kinerja Satgas Anti Mafia Bola yang Tangkap Johar Lin Eng
Selain Johar, tim Satgas Anti Mafia Bola juga menangkap dua tersangka lain dalam kasus dugaan pengaturan skor
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM - Ketua Asprov PSSI Jawa Tengah sekaligus anggota exco PSSI, Johar Lin Eng, ditangkap tim Satgas Anti Mafia Bola saat mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (27/12/2018).
Selain Johar, tim Satgas Anti Mafia Bola juga menangkap dua tersangka lain dalam kasus dugaan pengaturan skor di pertandingan Liga 3 2018, P (Priyanto) dan A (Anik Yuni Artika Sari).
Priyanto merupakan mantan anggota komisi wasit, sedangkan Anik adalah putri dari Priyanto.
Anik merupakan nama yang disebut sebagai Miss T oleh Lasmi dalam 'Mata Najwa PSSI Bisa Apa? Jilid II'.
Baca: Jika Dipanggil Penyidik Mbah Putih Bakal Blak-blakan Soal Kasus Persibara
Baca: Johar Lin Eng Ditangkap Satgas Anti Mafia Bola Jadi Tersangka Mafia Pengaturan Skor
Anik merupakan wasit futsal profesional dari Jateng yang mengantongi lisensi wasit futsal sejak 2015.
Lisensi nasional level 1 dimiliki oleh Anik yang alumni Universitas PGRI Semarang itu setelah mengikuti kursus wasit pada 20-24 Oktober 2016 di Jatinangor, Jawa Barat.
Mereka ditangkap di dua lokasi berbeda. Tersangka Priyanto sementara dititipkan di Polda Jawa Tengah dan tersangka Anik sudah diterbangkan ke Jakarta.
Sebelumnya, Satgas Anti Mafia Bola menerima laporan dari manajer klub sepakbola, LI, terkait dugaan pengaturan skor.
Laporan itu terkait adanya sejumlah pihak yang meminta uang agar salah satu tim bisa naik dari Liga 3 ke Liga 2.
Menanggapi penangkapan tersebut, Dwi Irianto alias Mbah Putih, memuji kinerja kepolisian.
Ia berharap kasus suap dan mafia sepak bola Indonesia dapat segera diselesaikan.
"Saya mengapresiasi kinerja kepolisian. Ini merupakan hal-hal di luar kemampuan (orang-orang) sepak bola itu sendiri," kata Dwi Irianto saat ditemui di kediamannya di Yogyakarta, Kamis (27/12/2018).
"Sampai sore ini saya belum mendapatkan undangan (pemanggilan). Tapi saya akan proaktif, supaya kasus ini bisa cepat selesai," imbuhnya.
Nama Mbah Putih sebenarnya disebut dalam kasus ini. Hal demikian terungkap lewat pernyataan Manajer Persibara Banjarnegara, Lasmi Indaryanti.
Lasmi menjabarkan secara rinci pengeluaran yang harus ia keluarkan guna berkompetisi di Liga 3 Asprov Jawa Tengah. Wasit disebut menerima dana sampai Rp60 juta, pertemuan wasit Rp1 juta, hotel Rp8 juta.
