Internasional

Tak Hanya Pasukan AS, Prancis Juga Siap Tarik Prajuritnya dari Suriah

Kabar persiapan penarikan ini dikonfirmasi pejabat Syrian Defence Forces (SDF), sekutu utama barat dari Kurdi dalam perang di Suriah.

Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Muhammad Fatoni
ABC/Reuters/Rodi Said
konvoi kendaraan militer AS bersama kelompok bersenjata YPG Kurdistan di wilayah Suriah 

TRIBUNJOGJA.COM, WASHINGTON - Tak hanya AS, Prancis ternyata juga bersiap menarik semua prajurit tempurnya dari Suriah Timur.

Kabar persiapan penarikan ini dikonfirmasi pejabat Syrian Defence Forces (SDF), sekutu utama barat dari Kurdi dalam perang di Suriah.

Obama Muncul sebagai Sinterklas untuk Menghibur Anak-anak di Rumah Sakit

Namun demikian dikutip dari Al Masdar News, Kamis (20/12/2018), belum ada pernyataan resmi dari Paris terkait dengan perkembangan ini.

Bagi kelompok Kurdi Suriah, keputusan AS dan juga Prancis ini akan jadi pukulan dahsyat. Mereka menuduh AS menikam dari belakang.

"Ini pengkhianatan dan menikam dari belakang," kata perwakilan Syrian Defence Forces (SDF) sayap militer Kurdi yang selama ini jadi sekutu utama AS di Suriah.

Komentar ini dikutip Sky News Arabia, Kamis (20/12/2018). Pihak Kurdi secara resmi belum menerima pemberitahuan tentang keputusan mengejutkan AS ini.

Absennya pasukan barat di Suriah kemungkinan akan sangat membahayakan etnis Kurdi di sepanjang perbatasan Suriah-Turki. Mereka selama ini diburu Turki.

Teror Drone Lumpuhkan Seluruh Penerbangan di Bandara London

Pentagon atas perintah Presiden Donald Trump memutuskan menarik secara total pasukannya dari Suriah. Proses penarikan akan segera dimulai sesegera mungkin.

Kabar ini diwartakan CNN mengutip sumber mereka di Pentagon, Kamis (20/12/2018). Perintah penarikan datang dari Presiden Donald Trump menyusul cuitannya tentang Suriah.

Trump mencuit pernyataan AS telah mengalahkan ISIS di Suriah, dan hanya itu alasan pasukan AS dipertahankan di Suriah selama pemerintahannya.

Menhan Inggris Bantah AS Sudah Kalahkan ISIS

Keputusan menarik pasukan dari Suriah ini mengejutkan, dan berkebalikan dengan kebijakan Washington di Suriah selama ini.

Belum diketahui apa pertimbangan lain dari Trump yang membuat keputusan mengejutkan ini. Di lapangan, situasi di Suriah relatif genting, terutama di utara.

Pasukan Turki dalam jumlah besar terkonsentrasi di dalam wilayah Suriah, dan siap memerangi pasukan Kurdi, sekutu utama AS di negara ini.

Turki memiliki kelompok-kelompok bersenjata sipil yang dijadikan proksi mereka dalam konflik Suriah.

Sementara Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, konon juga telah menempatkan pasukannya di wilayah utara Suriah, sebagai pengganti pasukan AS jika mereka pergi.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved