Internasional

Ukraina Siap Tempur Lawan Rusia, Pasukan Darat Sudah Dimobilisasi

Rusia telah menahan tiga kapal perang Ukraina di Selat Kerch, memicu krisis baru kedua negara yang sudah panas.

Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Muhammad Fatoni
Getty Images
Kapal-kapal Angkatan Laut Rusia menghadang kapal-kapal Ukraina yang dituduh memasuki perairan Rusia 

TRIBUNJOGJA.COM, MOSKOW - Militer Ukraina menyiapkan pasukan darat, dan kini dalam posisi siap tempur melawan armada perang Rusia.

Pasukan akan digerakkan jika keputusan Presiden Petro Poroshenko yang menetapkan negara dalam keadaan darurat, disetujui parlemen.

“Berdasar keutusan Dewan Keamanan Nasional dan Kemenhan terkait situasi bahaya, staf umum dan komandan perang telah menyiagakan pasukan darat," demikian siaran pers Kementerian Pertahanan Ukraina, Senin (26/11/2018).

Rusia telah menahan tiga kapal perang Ukraina di Selat Kerch, memicu krisis baru kedua negara yang sudah panas.

Konflik ini akan memicu instabilitas kawasan karena Ukraina disokong NATO dan AS.

Penahanan tiga kapal perang Ukraina itu diawali penyergapan dan penahanan oleh empat kapal perang Rusia, Minggu sore (25/11/2018) waktu setempat atau Senin subuh WIB.

Presiden Ukraina Petro Poroshenko memutuskan negara dalam keadaan darurat, dan menunggu persetujuan parlemen di Kiev.

Poroshenko memerintahkan mobilisasi kekuatan laut negaranya, guna menghadapi kemungkinan perang melawan Rusia di Laut Hitam.

Laporan Biro Keamanan Federal Rusia (FSB), tiga kapal Ukraina itu telah melanggar batas atau memasuki teritori Rusia di Selat Kerch dan Laut Azlov.

Ketiga kapal Ukraina itu terdiri  Berdyansk, Nikopol dab Yany Kapu. Rusia menangkap ketiganya sesuai pasal  19 dab 21 Konvensi PBB tentang Hukum Laut.

Atas insiden ini, Rusia meminta Dewan Keamanan PBB menggelar sidang darurat. Desakan ini dikemukakan Deputi Pertama Utusan Rusia di PBB, Dmitry Polyanskiy.

"Berhubungan dengan perkembangan berbahaya di Laut Azlov, Rusia meminta  Dewan Keamanan menggelar sidang darurat hari ini juga. Diskusinya tentang bagaimana menjaga perdamaian tetap terjaga," kata Polyanskiy.(Tribunjogja.com/ Sputnik/xna)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved